Ekonomi => memepelajari bagaimana manusia memperoleh kebutuhan.
Teori pertumbuhan
dalam ilmu ekonomi banyak terdapat teory pertumbuhan dan pembangunan, kita perlu mempelajari banyak teory tentang proses pertumbuhan suatu perekonomian supaya pandangan kita semakin luas untuk menghindari warnatisme intelektual ada beberapa kelompok teory pertumbuhan dan pembangunan:
1.Manzab Historis: Teory pertumbuhan dari
Frederik List
Bruno Hilderbran
Kal bulcer
WW Rostow
2.Manzab Analistis : Teory pertumbuhan classic
Adam Smith
David Recaldo
T. Robert Altus
Karl Marks
Teory pertumbuhan dari Neo classic yaitu Robert solow, Crefor Swan
Teory pertumbuhan Yosef Skunpeter
Teory pertumbuhan kuznet
1.Manzab histories: Proses pertumbuhan dan pembangunan ekonomi berdasarkan pada isi empiris atau pengalaman histories tentang tahap-tahap pembangunan ekonomi suatu Negara.
Teori barasal dari jerman,
Frederik list adalah seorang penganut paham laisefaire ,menurutnya dapat menjamin alokasi sumber daya sacara optimal, perkembangan ekonomi tergantung peranan pemerintah dan kebudayaan masyarakat.
FASE-FASE:
Fase primitive
Fase berternak
Fase Pertanian
Fase Industri pengolahan
Fase Pertanian, industri, pengolahan
2. Mazhab Analistis: menerangkan pada teori yang bias mengungkapkan proses pertumbuhan secara logis dan konsisten tapi sering bersifat abstrak dan kurang menekankan pada isi empiris (histories)
- Teori pertumbuhan classic ,Teori ini muncul pada revolusi industri abad ke – 18 dan awal abad ke 19 sistem liberal mendominasi dalam perekonomian menurut teori klasik pertumbuhan ekonomi liberal terjadi karn adanya kemajuan teknologi dari perkembangan jumlah penduduk secara bersamaan
cowiin clasi berpendapat bahwa mekanisme pasar akan secara otomatis menjadikan perekonomian berjalan secara efisien
teori pertumbuhan neo clasik
Robert swallow dan treport swam secara sendiri-sendiri mengembangkan model pertumbuhan ekonomi yang dikenal dengan model neoclassic :
a.tenaga kerja (L) , tumbuh dengan laju pertumbuhan tertentu misalnya :P / thn
b.adanya fungsi produksi = f(k, L) yang berlaku setiap periode
c.adanya kecenderungan menabung ( propensite to save ) oleh masyarakat yang di nyatakan proporsi (s) tertentu dari output (Q) tabungan masyarakat S = SQ, bila Q naik S juga naik dan S turun bila Q turun.
d.Semua tabungan masyarakat di investasikan sehingga S=i=k dengan demikian pertumbuhan dalam neo clasik selalu memenuhi syarat warantid of grow yaitu adanya keseimbangan di pasar barang
Teori pertumbuhan keinesian
Teori ini akan di perluas teori produksi kesempatan kerja dalam jangka panjang . Menurut Analisis yang terpenting untuk mempertahankan perkembangan pendapatan pada tingkat yang employment
Ahli-ahli Postkeisnesian yang di bahas oleh RR Horrok dan Esueig donmar mereka berpendapat pengaruh investasi dalam profektif waktu yang panjang adalah setiap upaya untuk tinggal landas mengharuskan adanya mobilisasi tabungan dalam dan luar negri dengan maksud menciptakan infestasi yang cukup untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi .
Teori Hardrok dan domar mempunyai beberapa asumsi yaitu:
1.Perekonomian dalam keadaan pengerjaan penuh (Full employment ) dan barang-barang modal diproduksi masyarakat secara penuh.
2.Perekonomian terdiri dari dua sector yaitu sector rumah tangga dan sector perusahaan
3.besarnya tabungan masyarakat proposional dengan besarnya pendapatan nasional
4.adanya hubungan ekonomi langsung antara besarnya stok capital keseluruhan (k) dengan GNB (y) ini berarti bahwa dalam setiap tambahan Neto terhadap stok capital.
Dalam y/y merupakan tingkat pertumbuhan GNP (yaitu persentasi perubahan GNB)
Teori pertumbuhan menurut schumpenter , teori ini sebenarnya dapat di golongkan dalam kelompok teori pertumbuhan clasik namun dari kesimpulan-kesimpulannya khusus mengenai dalam perekonomian kapasitasnya berbeda ekonomi-ekonomi classic menurutnya dalam jangka panjang tingkat hidup orang banyak bisa di tingkatkan terus sesuai kemampuan teknologi sebab menurut teori ini masih penduduk tidak dianggap sebagai asset sentral dari prospek pertumbukan ekonomi akan keampuhan teknologi jadi menurut schumpehter factor utama perkembangan ekonomi adalah proses inovasi dengan para wiraswasta / innovator / interpreneur sebagai pelakunya.
Perbedaan antara pengertian pertumbuhan ekonomi dengan perkembangan ekonomi (development). Pertumbuhan ekonomi di artikan sebagai peningkatan output masyarakat yang disebabkan oleh banyaknya jumlah factor produksi mayarakat tanpa adanya perubahan cara / teknologi produksi itu sendiri.sedangkan perkembangan ekonomi di artikan sebagai kenaikan output yang di sebabkan oleh inovasi yang di lakukan oleh para wiraswasta.
Inovasi mempunyai 3 pengaruh yaitu:
1.di perkenalkan teknologi baru
2.menimbulkan keuntungan lebih
3.pada tahap selanjutnya timbulnya proses imitasi dari pengusaha lain terhadap teknologi baru tsb.
1.Meningkatkan persediaan yang di butuhkan untuk sisa hidup
2.Meningkatkan taraf hidup masyarakat selain menambah penyediaan lamaran kerja, pendidikan yang lebih baik dan nilai-nilai budaya
3.Memperluas kehidupan ekonomi dan social bagi semua individu
Konsepsi pertumbuhan dan perataan
Titik tolak pertumbuhan dan pemerataan dalam rangka pembangunan nasional di perlukan pemikiran dan pemahaman secara kritis yang menyangkut kebijakan nasional
ALTERNATIF
Pertumbuhan biasanya berkaitan dengan GNP untuk itu perlu adanya hasil produksi yang dapat di ekspor dan bersaing :
a.Meningkatkan prestasi kerja dan produktifitas produksi
b.Penggunaan peralatan-peralatan modern yang akan mengakibatkan pengangguran yang di sebabkan munculnya produksi dan pabrik modern
c.Meningkatkan produk nasional baik jumlah, jenis , dan kualitas produk
d.Mngembangkan Inovasi baru
e.Pergerakan ekonomi yang menyebabkan :
Pendapatan perkapita meningkat
Perubahan struktur ekonomi
Menigkatkan ekspor
Keburukan pertumbuhan ekonomi
a.Memerlukan dana yang besar yang berakibat menumbuhkan hutang luar negri
b.Ketergantungan antara Negara peminjam kepada Negara pemberi
c.Terjadi ketimpangan pemerataan ekonomi
d.Timbulnya kesenjangan antara desa dan kota.
e.Pertumbuhan GNP / kapita yang cepat tidak mengambarkan peningkatan taraf hidup
Masalah Stabilitas ekonomi
Stabilitas di artikan tidak adanya fluktuasi, tidak adanya gangguan ekonomi untuk menghambat.
Biasa di kaitkan dengan harga-harga apabila harga-harga cenderung naik secara terus menerus ,biasanya disebut Inflasi
Dan keadaa sebaliknya disebut deflasi
Maka pertumbuhan dan pembangunan ekonomi pemerintah untuk kestabilan harga-harga sehingga dapat memicu kestabilan ekonomi.
Rangkuman BAB 7
A.Perubahan berbagai sector
Pada hakekatnya, pembangunan adalah pembangunan sumberdaya manusia. Pembangunan prasarana dan sarana dilakukan hanya untuk menunjang kegiatan manusia dalam pembangunan. Karena pembangunan yang berlangsung selama beberapa dekade sesudah Perang Duni-II tidak berpusat pada manusia, maka itu pembangunan tersebut belum mampu meningkatkan tingkat hidup dari kaum miskin dihampir semua tempat dipermukaan bumi ini. Tanpa pengembangan kemampuan, kaum miskin tidak mungkin dapat mengambil manfaat dari prasarana, sarana dan fasilitas yang disediakan..
Pembangunan bertujuan untuk mewujudkan masa depan manusia yang lebih baik daripada sebelumnya. Karena itu pembangunan merupakan proses yang berlangsung secara terus menerus dan selalu meningkat dari hari kehari.
Pembangunan berlangsung dalam masyarakat yang selalu berubah. Dalam hal ini, pembangunan tidak hanya menghadapi tantangan dan memanfaatkan peluang dalam masyarakat yang berubah itu, tetapi juga berperan untuk melakukan perubahan atau mengarahkan perubahan tersebut. Untuk itu, instrumen strategi yang dipakai harus sesuai dengan kelompok sasaran (target group) dan strategi induk yang dipilih
Mengingat pembangunan sebagai proses perubahan yang berkelanjutan untuk mewujudkan kondisi yang lebih baik dimasa depan, ada tiga aspek yang perlu dipertimbangkan. Pertama, pembangunan itu berorintasi kemasa depan (future oriented).
Artinya, tujuan pembangunan yang akan dicapai melalui proses kegiatan pembangunan bukan untuk mewujudkan kondisi masa lampau dimasa depan. Tetapi, seperti sudah disebutkan terdahulu, suatu kondisi yang lebih baik dan lebih disukai dari kondisi yang ada pada waktu sekarang dan pada waktu yang lampau. Boleh jadi, kondisi itu ada persamaan secara prinsip dengan kondisi masa lampau, tetapi bukan kondisi masa lampau itu sendiri. Kedua, kondisi dimasa depan itu penuh ketidak pastian (uncertainty) yang timbul sebagai akibat dari pengaruh berbagai faktor yang mungkin dapat terjadi. Pengaruh-pengaruh itu boleh jadi sebagian dapat diprakirakan berdasarkan
perkembangan kemajuan atau kecenderungan perubahan pada masa sekarang. Sebagian lain boleh jadi tidak dapat diprakirakan, karena sebab dari perubahan itu belum dapat atau tidak mampu diidentifikasi. Ketiga, dalam lingkungan masyarakat, proses kegiatan pembangunan itu dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik yang berasal dari dalam organisasi (faktor internal) mapun yang berasal dari luar organisasi (faktor eksternal). Yang termasuk dalam faktor-faktor yang berasal dari dalam organisasi adalah kekuatan dan kelemahan. Ini dapat dipahami karena setiap organisasi mempunyai kekuatan atau kelebihan dan kelemahan atau kekurangan. Karena itu, disatu pihak, setiap organisasi harus dapat memelihara, mengembangkan dan memanfaatkan kekuatan yang ada. Dilain pihak, harus dapat mengurangi atau menghilangkan kelemahan-kelemahannya.
Sementara yang termasuk faktor-faktor dari luar organisasi adalah kesempatan (peluang) dan tantangan (tekanan). Proses pembangunan menguntungkan kalau terhadap kesempatan yang terbuka terdapat kekuatan atau kemampuan untuk memanfaatkannya. Tetapi kesempatan yang terbuka tidak ada gunanya, kalau kesempatan itu berhadapan dengan kelemahan atau ketidak-mampuan. Karena itu diperlukan keterbukaan untuk menerima masukan dan saran serta upaya untuk terus menerus meingidentifikasi dan mengatasi kelemahan yang terdapat pada setiap organisasi. Jangan menunggu sampai terjadinya kegagalan karena adanya kelemahan yang diabaikan atau karena tidak teridentifikasi.
Lebih jauh dari itu semua, hubungan antara strategi pembangunan dengan lingkungan tidak berlangsung searah. Tidak hanya lingkungan yang mempengaruhi proses pembangunan, tetapi juga sebaliknya. Proses pembangunan tidak hanya menyesuaikan diri dan bergerak dengan memanfaatkan perubahan lingkungan, tetapi juga melakukan perubahan terhadap lingkungan. Dengan demikian proses pembangunan itu bukan hanya dipengaruhi, tetapi juga mempengaruhi lingkungan.
Gambar - 1
Saling hubungan antara
Lingkungan dengan Strategi Pembangunan
Pertanyaan selanjutnya adalah, bagaimana melakukan perubahan terhadap lingkungan? Dalam melakukan perubahan lingkungan perlu diperhatikan keterkaitan
antar tiga unsur. Pertama, lingkungan internal yang didalamnya sekurang-
kurangnya terdapat kekuatan dan kelemahan, dan lingkungan eksternal yang antara lain mengandung kesempatan dan tantangan. Kedua, institusi atau kelompok masyarakat. Didalamnya terdapat struktur organisasi, komposisi antar unmsur dan proses. Ketiga, strategi pembangunan itu sendiri, yang secara singkat dapat disebutkan mengandung sasaran dan instrument strategi yang dipakai untuk mencapai tujuan. Tujuan akhir dapat dicapai dengan terlebih dahulu mencapai sasaran antara atau target. Baik itu berupa individu sebagai bagian dari maasyarakat, atau kelompok / masyarakat secara menyeluruh (Lauer, 1982: 335 –356)
Ada dua macam target atau kelompok sasaran dari pembangunan, yakni
1.Individu. Yang perlu diingat, bahwa target individu atau perorangan itu juga sebenarnya tidak terlepas dari kelompok atau masyarakat. Sudah dipahami, individu merupakan bagian dari kelompok. Karena itu maka target individu dimaksudkan sebagai sasaran-antara untuk mewujudkan perubahan kelompok atau msyarakat secara menyeluruh. Contoh dari target ini dapat dilihat pada pembangunan ekonomi rakyat. Secara individual perubahan dilakukan pada masing-masing individu, untuk kemudian secara berantai diharapkan terjadi perubahan secara menyeluruh dalam masyarakat. Perubahan yang bersifat individu lebih berhubungan dengan psikologi sosial dan pendidikan. Sebab itu strategi perubahan pada target individu memilih pendidikan sebagai strategi induk. Melalui pendidikan diharapkan secara individu rakyat menjadi lebih mampu untuk bekerja lebih baik pada posisi yang relatif lebih baik. Selanjutnya baru diikuti dengan strategi pengadaan sarana dan prasarana serta berbagai fasilitas yang diperlukan. Pendekatan yang dipakai disini adalah model pembangunan yang berpusat pada manusia. Manusia sebagai subyek pembangunan yang harus lebih didahulukan. Semua prasarana , sarana dan fasilitas lain untuk menunjang manusia. Bukan sebaliknya.
2.Kelompok. Dilihat sebagai kelompok atau institusi sebagai sasaran, strategi pembangunan diarahkan pada perubahan komposisi, struktur dan proses. Perubahan komposisi besarnya kredit yang diberikan akan memberi pengaruh pada perubahan kegiatan ekonomi dari masing-masing sektor atau bidang. Besar kecilnya prioritas pembangunan antar sektor juga dapat dilihat pada komposisi anggaran dari sektor-sektor tersebut dalam APBN atau APBD. Sementara perubahan struktur organisasi atau struktur sosial mempunyai pengaruh pada kegiatan dan mobilitas dalam masyarakat. Masyarakat yang feodalistis dengan struktur sosial yang kaku menghambat perkembangan, sedangkan masyarakat yang demokratis membuka peluang untuk lebih kreatif. Perubahan proses atau prosedur mempengaruhi kegiatan masyarakat. Ini dapat dilihat pada upaya-upaya untuk memperpendek birokrasi pelayanan dalam berbagai bidang seperti dalam pelayanan kesehatan, impor dan ekspor, pengurusan kredit usaha kecil dan menengah. Selanjutnya instrumen strategi yang dipilih disesuaikan dengan kelompok-sasaran (target) dan strategi induk yang diambil.
B.Perubahan stuktur penggunaan tenaga kerja
Suatu negara yang mengalami perkembangan ekonomi biasanya disertai dengan perubahan komposisi dari sektor- sektor yang ada. Dari perhitungan sektorsektor tersebut kondisi struktur ekonomi suatu negara atau daerah dapat ditentukan. Suatu daerah dikatakan daerah agraris bila peran sektor pertanian dominan dalam PDRBnya sebaliknya sutau daerah dikatakan sebagai daerah industri jika yang lebih dominan adalah sektor industrinya. Perubahan struktur ekonomi juga akan berpengaruh terhadap penyerapan tenaga kerja pada sektor-sektor yang ada. Seperti halnya kontribusi sektoral terhadap PDRB nampaknya penyerapan tenaga kerja pada sektor pertanian secara perlahan mulai menurun sementara itu penyerapan tenaga kerja di sektor industri maupun jasa mengalami peningkatan
Pembangunan ekonomi yang dilaksanakan saat ini mempunyai dampak pada struktur ekonomi, terjadi perubahan struktural yang menyertai proses industrialisasi. Perubahan struktur ekonomi juga akan berdampak pada spesialisasi sektoral dan spesialisasi wilayah. Spesialisasi sektoral dengan nmenggunakan perhitungan LQ menunjukkan bahwa secara sektoral hanya sektor perdagangan , hotel, restoran dan jasa yang merupakan sektor basis untuk daerah kota sedangkan untuk daerah kabupaten adalah sektor pertanian dilihat dari pernyerapan tenaga kerjanya. Sedangkan Fungsi Spesialisasi sektoral dengan menggunakan Indeks Wilkinson menunjukkan bahwa untuk daerah kota sektor industri, perdagangan, hotel dan restoran, serta jasa yang merupakan sektor yang dominan sedangkan untuk daerah kabupaten sektor pertanian, industri, jasa yang dominan. Spesialisasi wilayah dengan menggunakan indikator indeks spesialisasi regional menunjukkan bahwa perubahan struktur menyebabkan kota dan kabupaten kurang terspesialisasi.
Dari hasil analisis dengan menggunakan Structural Equation Modeling telah membuktikan bahwa perubahan struktur ekonomi berpengaruh terhadap spesialisasi sektoral dan spesialisasi wilayah serta struktur penyerapan tenaga kerja sektoral di Jawa Timur. Hanya saja secara keseluruhan perubahan struktur yang ada berjalan secara tidak sehat artinya pola yang berlaku tidak mengikuti aturan klasik. Perubahan struktutr ekonomi tidak sejalan dengan perubahan penyerapan tenaga kerjanya. Hal ini disebabkan karena jumlah tenaga kerja yang ada di Jawa Timur cukup besar jumlahnya dan setiap tahun selalu meningkat baik karena faktor demografis maupun mobilitas. Disamping itu skill yang dimiliki nampaknya tidak sesuai dengan kebutuhan pasar tenaga kerja yang ada.
Adanya perubahan struktural yang tidak sehat ternyata berdampak pada perekonomiannya yaitu semakin banyaknya penggangguran struktural yang terjadi yaitu pengangguran yang disebabkan karena adanya perubahan struktural. Karenanya untuk mengatasi masalah tersebut diperlukan pendekatan pembangunan sektoral dan wilayah. Dengan menggunakan pendekatan pembangunan tersebut untuk memacu pertumbuhan daerah hendaknya kebijakan pembangunan harus sesuai dengan kondisi dan potensi daerah. Sepanjang pemerintah belum mampu mengatasi masalah-masakah struktural, perekonomian tidak akan tumbuh dengan sehat. Untuk itu perencanaan pembangunan hendaknya diprioritaskan pada sektor non basis yang masih lemah baik di daerah kota maupun kabupaten yang masih tertinggal.
C.Perubahan struktur sector industri dan jasa
Perubahan struktural dalam suatu perekonomian yang secara sederhana dapat dilihat dari besarnya sumbangan masing-masing sector terhadap pendapatan nasional atau regional. Dari sumbangan masing-masing sector tersebut, maka perekonomian dibagai menjadi tiga struktur, yaitu perekonomian dengan struktur Primer atau agraris, perekonomian dengan struktur sekunder atau industri dan perekonomian dengan struktur tersier atau jasa.
Transformasi struktural sendiri merupakan proses perubahan struktur perekonomian dari sektor pertanian ke sektor industri atau jasa, dimana masing-masing perekonomian akan mengalami transformasi yang berbeda-beda. Pada umumnya transformasi yang terjadi di negara sedang berkembang adalah transformasi dari sektor pertanian ke sektor industri.
Sumbangan sektor primer terhadap Produk Domestik pada tahun 1997 sebesar 18,24 persen, tahun 1998 sebesar 22,1 persen dan pada tahun 1999 sebesar 27,43. Dari data tersebut, menggambarkan bahwa pada saat krisis ekonomi melanda Indonesia sumbangan sektor primer justru mengalami kenaikan. Hal ini menunjukkan bahwa sektor primer masih memberikan kontribusi yang cukup besar dalam Produk Domestik Regional Bruto
Sumbangan sektor sekunder terhadap Produk Domestik Regional Bruto pada tahun 1997 sebesar 38,16 persen, tahun 1998 35,11 dan pada tahun 1999 sebesar 33,89. Dari data tersebut, menjelaskan bahwa pada saat krisis ekonomi melanda Indonesia sumbangan sektor sekunder terhadap Produk Domestik Regional Bruto mengalami penurunan terus.Hal ini menunjukkan, bahwa sektor sekunder mengalami dampak yang negatif akibat krisis ekonomi.
Demikian juga halnya dengan sektor tersier yang mengalami sumbangan yang menurun terhadap Produk Domestik Regional Bruto Jawa Timur, yaiti pada tahun 1997 sebesar 43,50 persen, tahun 1998 turun menjadi 42,72 persen dan tahun 1998 sebesar 42,64 persen.
Secara keseluruhan, selama krisis ekonomi terjadi, maka sektor yang paling diuntungkan adalah sektor primer yang mengalami kenaikan sumbangannya terhadap Produk Domestik Regional Bruto sebaliknya sektor sekunder dan sektor tersier mengalami penurunan.
Penurunan kontribusi sektoral disebabkan oleh kenaikan secara relatif lebih cepat dari kontribusi sektor tertentu dibandingkan dengan sektor lainnya. Sektor spesifik ini adalah sektor pertambangan dan penggalian dimana ada dua penyebab utama, yaitu :
Pertama, kenaikan produksi minyak dan gas bumi masih relatif kecil, kedua, produksi barang-barang galian secara terus menerus turun, hal ini sesuai dengan peraturan Pemerintah, yang membatasi kegiatan penggalian batu dan pasir, khususnya untuk daerah-daerah tertentu yang dianggap sudah mulai rawan bencana.
D. Perubahan struktur industri menurut analisis Chenery
Dalam kelompok teori pertumbuhan ini, terdapat pandangan penting yang dianut oleh banyak pemikir pembangunan, yaitu teori mengenai tahapan pertumbuhan. Dua di antaranya yang penting adalah dari Rostow (1960) dan Chenery-Syrquin (1975). Menurut Rostow, transformasi dari negara yang terkebelakang menjadi negara maju dapat dijelaskan melalui suatu urutan tingkatan atau tahap pembangunan yang dilalui oleh semua negara. Rostow mengemukakan lima tahap yang dilalui oleh suatu negara dalam proses pembangunannya, yaitu tahap traditional society, preconditions for growth, the take-off, the drive to maturity, dan the age of high mass consumption. Sedangkan menurut pemikiran Chenery-Syrquin (1975), yang merupakan pengembangan pemikiran dari Clark dan Kuznets, perkembangan perekonomian akan mengalami suatu transformasi (konsumsi, produksi dan lapangan kerja), dari perekonomian yang didominasi sektor pertanian menjadi didominasi oleh sektor industri dan jasa
E.Perubahan struktur perekonomian negara berkembang
Dewasa ini banyak sekali perekonomian di Negara berkembang mengalami perubahan dari mulai sector ekonomi,industri, politik.
Dalam perekonomian di Negara berkembang ,banyak hal yang harus di perhatikan untuk mencapai tujuan yang baik. Dalam pemerintahan yang sedang berkembang biasanya masyarakat dikenalkan dengan produk-produk dalam negeri/ produk buatan local,supaya masyarakat akan mengerti dan mencintai produk buatan orang-orang local.
Dengan adanya kinerja seperti itu perekonomian Negara berkembang akan mengalami perubahan yang lebih baik,untuk membantu infrastruktur pemerintah, dalam hal ini juga pemerintah ikut terjun langsung dalam mengupayakan perekonomian lebih baik, selain dengan memperkenalkan produk local pemerintah juga menggalakan pendidikan local dengan kemampuan tenaga pengajar dari dalam yang berkualitas, untuk mengalami perubahan dalam sector ekonomi banyak hal yang bisa dilakukan oleh Negara berkembang, dari memperkenalkan budaya local, mencintai produk sendiri,cinta akan tanah air, bersatunya kesatuan bangsa untuk mencapai tujuan di masa yang akan dating dengan lebih baik.
Soal-soal bab 7 dan 8
1.Apa penyebab kegagalan mengubah struktur penyerapan tenaga kerja.........
a.laju pertumbuhan tenaga kerja di sekitar pertanian-pedesaan lebih tinggi dibandingkan sektor industri dan jasa. *
b.laju pertumbuhan tenaga kerja industri dan jasa
c.laju pertumbuhan tenaga kerja pertanian lebih rendah
d.laju pertumbuhan tenaga kerja yang minim
e.laju pertumbuhan tenaga kerja yang tinggi
2.Ciri-ciri pertanian tradisional adalah:..........
a.produk dan produktivitas tinggi
b.produktivitas mereka beragam
c.penggunaan modal mereka sangat banyak
d.tanah dan tenaga kerja merupakan faktor produksi dominan *
e.produk dan produksi mereka rendah
3.Keseimbangan pada model dua sektor terjadi pada saat:......
a.konsumsi ditambah investasi sama dengan nilai output
b.pengeluaran agregat sama dengan penerimaan agregat di tambah investasi
c.jawaban a salah
d.jawaban a dan b benar *
e.semua jawaban salah
4.Ciri-ciri negara berkembang adalah......
a.tingkat pertumbuhan tinggi *
b.masyarakat pendapatannya tinggi
c.teknologi rendah
d.banyaknya masyarakat terbelakang
e.pendapatan devisa sedikit
5.Dalam bekerja,orang biasanya menuntut upah yang lebih tinggi,hal ini dapat menyebabkan:.......
a.menambah tenaga kerja dalam sektor tersebut
b.partisipasi orang untuk bekerja akan menurun
c.peningkatan atau penurunan partisipasi bekerja *
d.partisipasi kerja orang akan lebih tinggi
e.partisipasi kerja kurang meningkat
6.Di bawah ini manakah jawaban yang paling tepat tentang pengertian kebijakan moneter....
a.proses mengatur persediaan uang sebuah negara untuk mencapai tujuan tertentu *
b.proses tersediannya uang di dalam sebuah negara
c.proses pengaturan uang di negara
d.proses pengaturan uang negara lebih baik
e.jawaban a,b,c dan d salah
7.Pengaturan jumlah uang yang beredar pada masyarakat diatur dengan cara menambah atau mengurangi jumlah uang yang beredar. Kebijakan moneter dapat digolongkan menjadi….
a.3
b.2 *
c.1
d.4
e.5
8.Kebijakan moneter dapat dilakukan dengan menjalankan instrumen kebijakan moneter, yaitu….
a.Operasi pasar terbuka *
b.Kebijakan-kebijakan
c.Disconto
d.Operasi
e.Jawaban a,b,c dan d salah semua
9.suatu kebijakan dalam rangka mengurangi jumlah uang yang edar. Disebut juga dengan kebijakan uang ketat (tight money policu),pengertian dari…..
a.kebijakan moneter ekspansif
b.kebijakan moneter kontraktif *
c.operasi pasar terbuka
d.operasi pasar tertutup
e.kebijakan disconto
10.Bertujuan untuk menghitung keuntungan-keuntungan yang akan di peroleh dan kerugian-kerugian yang akan ditangguhkan masyarakat sebagai akibat dari pengembang suatu proyek yaitu…..
a.perencanaan makro
b.perencanaan multisektoral
c.perencanaan mikro *
d.perencanaan campuran
e.perencanaan domestic
11.Hambatan terbesar dalam Negara berkembang adalah…..
a.pertumbuhan penduduk
b.capital
c.uang
d.manajemen
e.sikap dan nilai *
12.Adanya perusahaan-perusahaan besar disatu sisi dan indusri kecil atau industri rumah tangga disisi lain adalah gambaran dari dualisme,terutama:….
a.dualisme social
b.dualisme financial
c.dualisme komersial *
d.dualisme regional
e.dualisme multinasional
PELAKU UMKM BENGKEL MOTOR DAN MOBIL "FIKA"
Diposting oleh
lilis
, at 22.20, in
PELAKU EKONOMI
( UMKM )
Usaha Mikro Kecil dan Menengah
Pada perusahaan jasa Bengkel Fika
Di
KOTA BEKASI
Oleh : Lilis Dwi Kusumo Wardany
Kelas : 2 DD03
NPM : 30208733
UNIVERSITAS GUNADARMA
Jln. KH Noer Ali Kalimalang
Bekasi Barat
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji syukur kehadiran Allah SWT atas berkat rahmatnya sehungga penulis dapat menyelesaikan tugas penelitian UMKM (usaha mikro kecil menengah) dengan judul Perusahaan Jasa Bengkel Fika
Adapun tujuan dari penelitian untuk memenuhi salah satu syarat mata kuliah ekonomi pembangunan.
Keberhasilan penulis menyelesaikan penelitian ini adalah berkat bantuan dan dukungan dari berbagai pihak serta keteguhan hati penulis, meskipun banyak hambatan yang di hadapi oleh penulis, namun semua menjadi pelajaran dan pengalaman yang berkesan
Dalam kesempatan ini perkenankanlah penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya atas dorongan dan bantuan yang diterima oleh penulis sampai dengan menyelesaikan penelitian ini.
Dan perkenankanlah penulis mengucapakan terima kasih kepada:
1.Bapak Nurhadi selaku dosen Matkul Pengantar Ekonomi Pembangunan
2.Bapak Dr Bagus Nurcahyo, SE, MM selaku dosen pengampu softskills
3.Kedua orang tua yang memberikan dorongan, motivasi dan doanya sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian ini
4.Teman-teman di 2 DD 03 dan 04 yang memberikan kritik dan saran kepada penulis.
Penulis menyadari sepenuhnya di dalam penulisan penelitian ini masih banyak kekurangan, oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk memperbaiki potensi penulis. Sehingga dalam penelitian selanjutnya lebih baik lagi serta dapat mencapai kesempurnaan.
Akhir kata dengan segala kerendahan hati penulis memohon maaf atas segala kekurangan yang terdapat pada kata-kata yang salah dan tidak berkenan di hati pembaca.
BEKASI, November 2009
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
BAB I. PENDAHULUAN……………………………………………………….. 1
I.1 LATAR BELAKANG……………………………………………. 1
I.2 MAKSUD dan TUJUAN…………………………………………..1
I.3 KEUNGGULAN JASA………………………………………........2
I.4 DATA PERUSAHAAN………………………………………........2
BAB II. RENCANA PEMASARAN…………………………………………........3
II.1 HASIL ANALISIS PASAR……………………………………….3
(Target Pasar atau konsumen, Situasi Persaingan,
Strategi Pasar)
BAB III. KEUANGAN……………………………………………………………4
III.1 LAPORAN LABA/RUGI………………………………………..4
III.2 LAPORAN PERUBAHAN MODAL……………………………5
III.3 NERACA………………………………………………………...6
BAB IV. TEMUAN……………………………………………………………….7
IV.1 FAKTOR PENDUKUNG dan PENGHAMBAT………………..7
IV.2 RESIKO YANG DI TIMBULKAN……………………………..7
IV.3 TINDAKAN ALTERNATIF……………………………………8
IV.4 PENGEMBANGAN USAHA…………………………………. .8
BAB V. PENUTUP………………………………………………………………..9
V.1 KESIMPULAN…………………………………………………...9
V.2 SARAN…………………………………………………………. 10
BAB I
PENDAHULUAN
1.1LATAR BELAKANG
Sebuah perusahaan baik perusahaan besar maupun kecil dapat mengukur keberhasilan dari keunggulan yang memperoleh pada setiap akhir periode. Untuk keberhasilan hasil laba/rugi yang di peroleh sebuah perusahaan maka di butuhkan suatu system akuntansi yang dapat menghasilkan informasi masalah keuangan.
Dalam laporan ini akan di bahas mengenai data-data suatu perusahaan yang usahanya bergerak di bidang jasa yaitu bengkel “FIKA”. Adapun alasan saya memilih bengkel ini adalah sebagai berikut:
1. Tidak adanya system pembukuan/pencatatan yang jelas sehingga saya tertarik untuk membuat suatu pembukuan sederhana yang dapat di gunakan dan bermanfaat bagi bengkel tersebut.
2. Kegiatan usahanya berkelanjutan.
3. Sumber pendapatannya terdiri dari pendapatan jasa.
1.2 MAKSUD dan TUJUAN
a. Mahasiswa di harapkan mampu menerapkan siklus akuntansi pada suatu dunia usaha.
b. Mahasiswa di harapkan mampu bersosialisasi langsung dengan dunia usaha di sekelilingnya.
c. Mengasah kemampuan mahasiswa
d. mahasiswa terjun langsung dalam proses akuntansi di suatu perusahaan.
1.3 KEUNGGULAN JASA
a. Proses pencatatan keuangan terperinci jelas dan mudah
b. Dapat mengetahui kondisi keuangan perusahaan
c. Biaya yang di keluarkan relative murah
Metode Penelitian
Untuk pembahasan tugas makalah ini,penulis melakukan pengumpulan data dengan menngunkan metode penelitian sebagai berikut:
Penelitian lapangan
Study lapangan dilkukan dengan cara melakukan surfie langsung yang akn menjadi objeck penelitian yaitu dengan cara :
a. Interview,yaitu melakukan tanya jawab langsung dengan pihak UMKM
b. Observasi, yaitu dengan cara membaca,mencatat,dan melihat secara langsung pada objek yang diteliti
1.4 DATA PERUSAHAAN
Nama perusahaan : Bengkel FIKA
Alamat : Jln. KaliMalang Raya ,Bekasi Timur
Jumlah karyawan : 8 orang
Nama pemilik : Tn. Achmad Taufik
Tujuan Perusahaan
Adapun tujuan dari pendirian perusahaan ini adalah sebagai berikut:
a. Menciptakan lapangan kerja.
b. Meningkatkan pendapatan masyarakat
c. Memenuhi kebutuhan masyarakat
d. Mengasah jiwa kewirausahaan
BAB II
RENCANA PEMASARAN
II.1 Hasil Analisis Pasar
1. Target Pasar atau Konsumen
Target pasar atau konsumen seluruh masyarakat terutama daerah Bekasi Timur. Lokasi usaha yang mudah dijangkau dan terletak di jalan akses menuju keluar masuk jalan Tol Bekasi Timur.
2. Situasi Persaingan
Kemungkinan adanya saingan jenis usaha di bidang jasa ini sangat besar, karena semakin banyaknya pengangguran yang lulusan STM yang mendirikan usaha seperti ini.
3. Strategi Pasar
Kegiatan pemasaran usaha ini dilakukan dengan dua cara, yaitu secara langsung dan tidak langsung. Pemasaran secara langsung adalah melayani secara langsung yaitu konsumen datang ke bengkel ini, Sedangkan pemasaran tidak langsung adalah dengan menelfon ke bengkel untuk mengirim montir ke tempat yang di tuju.
BAB III
KEUANGAN
Menyusun Laporan Keuangan
Setelah memperoleh data-data tentang laporan keuangan yang kemudian disusun ke dalam format-format laporan keuangan ,seperti : Format laporan Laba/Rugi, Laporan Perubahan Modal, Neraca.
III.1 LAPORAN LABA-RUGI
Pendapatan Jasa Rp 39.250.000,00
Beban-Beban
B.Peny.Peralatan Rp 50.000,00
B.Peny.Gedung Rp 125.000,00
B.Peny.Mesin Rp 100.000,00
B.Rek.List,Air, & Telp Rp 1.690.000,00
B.Gaji Karyawan Rp 6.000.000,00
B.Perlengkapan Rp 200.000,00
Total Beban Rp 8.165.000,00
Laba Bersih Rp 31.085.000,00
III.2 LAPORAN PERUBAHAN MODAL
Modal Awal pemilik Rp 38.850.000,00
Laba Bersih Rp 31.085.000,00
Penambahan Modal Rp 31.085.000,00
Modal Akhir Rp 69.935.000,00
neraca
AKTIVA
Harta lancar :
Kas Rp 21.658.000
Perlengkapan Rp 13.107.000
Jumlah harta lancar Rp 34.765.000
Harta tetap :
Peralatan Rp 6.595.000
Akum.Peny.peralatan Rp 1.350.000
Rp 5.245.000
Gedung Rp 30.000.000
Akum.peny.gedung Rp 3.375.000
Rp 26.625.000
Mesin Rp 6.000.000
Akum.peny.mesin Rp 2.700.000
Rp 3.300.000
Jumlah harta tetap Rp 35.170.000
Jumlah aktiva Rp 69.935.000
PASIVA
Modal :
Modal Achmad Taufik Rp 69.935.000
Jumlah PASIVA Rp 69.935.000
IV.1 FAKTOR PENDUKUNG dan PENGHAMBAT
A. Faktor Pendukung
1. Respon yang sangat baik dari dunia usaha
2. Peran serta Orang Tua memberikan dorongan moril dan materi
3. Pelajaran yang di peroleh di Universitas sangat membantu dalam melakukan tugas ini.
B. Faktor Penghambat
1. Sulit mendapatkan perusahaan-perusahaan untuk di mintai data keuangan
2. Kurangnya pemahaman mengenai Siklus Akuntansi dari pihak pamilik
3. Bukti-bukti keuangan yang ada di perusahaan sulit untuk di dapatkan karena banyak dari mereka yang tidak di arsipkan
4. Keadaan pembukuan di perusahaan berbeda dengan teori yang sudah di pelajari di kelas
5. Kurang memahami mengenai pos-pos akun pada usahanya
6. Dana yang di perlukan cukp besar
7. Jangka waktu yang singkat
IV.2 RESIKO YANG DI TIMBULKAN
A. Resiko yang Timbul dari Masalah Intern
1. Perlengkapan yang sulit didapat
2. Kurangnya peralatan
3. Kerusakan peralatan
4. Kurangnya tenaga kerja yang ahli
B. Resiko yang Timbul dari Masalah Ekstern
1. Jumlah pelanggan
2. Banyaknya pesaing
3. Ekonomi pelanggan
4. Kurangnya pengetahuan
5. Kurang maksimal dalam promosi
IV.3 TINDAKAN ALTERNATIF
A. Tindakan Alternatif
1. Menyelesaikan Resiko Intern
2. Pengadaan perlengkapan yang tidak mudah rusak
dan berlebihan
3. Perawatan peralatan yang cukup
4. Menyelesaikan Resiko Ekstern
5. Mengutamakan kualitas barang produksi
6. Mengutamakan pelayanan prima
7. Memaksimalkan upaya promosi
IV.4 PENGEMBANGAN USAHA
Cara-cara sebagai berikut:
1. Memperbaiki kemasan produk
2. Menambah tenaga kerja
3. Memperbaiki kualitas produk
4. Meningkatkan pelayanan prima
5. Meningkatkan upaya promosi
6. Memperluas wilayah pemasaran
BAB V
PENUTUP
V.1 Kesimpulan
Selama penulis melaksanakan tugas ini, Penulis dapat mengamati secara jelas maju mundurnya maju mundurnya perusahaan karena dapat di lihat secara langsung dalam laporan keuangan yang penulis buat. Pada awalnya penerapan Siklus Akuntansi pada bengkel masih menggunakan pencataan yang sederhana. Setelah mengetahui pentingnya penerapan Siklus Akuntansi akhirnya dengan proses observasi penulis melakukan pembukuan dengan system akuntansi menurut data-data yang penulis peroleh dari bengkel fika.
Sebelumnya penulis mendapatkan bukti transaksi berupa catatan sederhana dan penyusun sajikan berupa catatan sederhana dan penyusun sajikan berupa laporan keuangan secara ringkas tersebut akan memudahkan pemilik bengkel dalam mengetahui dan memanfaatkan informasi yang penulis berikan dalam kegiatan usaha tersebut
Dalam uji kompetensi ini penyusun dapat mengembangkan bakat dan mempraktikkan secara langsung di lapangan, semua teory yang di dapat selama di kelas ,khususnya di dalam penerapan siklus akuntansi dalam perusahaan jasa . penerapan siklus akuntansi tersebut meliputi:
1.Pengidentifikasian (Identifying)
2.Pengukuran (Measuring)
3.Pencatatan (Recording)
4.Pembolongan (Clarisification)
5.Pengikhtisaran (Summarizing)
6.Penyusunan Laporan keuangan (Reporting)
V.2 Saran
Pihak Universitas :
a.Memberikan Waktu yang lebih banyak kepada mahasiswa untuk kegiatan ini.
b.Pemberian informasi harus lebih jelas
Pihak Perusahaan :
a.Sebaiknya perusahaan menerapkan sistem Akuntansi untuk mengetahui tentang keuangan perusahaan.
b.Apabila Penulis lain melakukan Observasi berharap perusahaan dapat menerimanya dan datanya di arsipkan secara jelas.
( UMKM )
Usaha Mikro Kecil dan Menengah
Pada perusahaan jasa Bengkel Fika
Di
KOTA BEKASI
Oleh : Lilis Dwi Kusumo Wardany
Kelas : 2 DD03
NPM : 30208733
UNIVERSITAS GUNADARMA
Jln. KH Noer Ali Kalimalang
Bekasi Barat
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji syukur kehadiran Allah SWT atas berkat rahmatnya sehungga penulis dapat menyelesaikan tugas penelitian UMKM (usaha mikro kecil menengah) dengan judul Perusahaan Jasa Bengkel Fika
Adapun tujuan dari penelitian untuk memenuhi salah satu syarat mata kuliah ekonomi pembangunan.
Keberhasilan penulis menyelesaikan penelitian ini adalah berkat bantuan dan dukungan dari berbagai pihak serta keteguhan hati penulis, meskipun banyak hambatan yang di hadapi oleh penulis, namun semua menjadi pelajaran dan pengalaman yang berkesan
Dalam kesempatan ini perkenankanlah penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya atas dorongan dan bantuan yang diterima oleh penulis sampai dengan menyelesaikan penelitian ini.
Dan perkenankanlah penulis mengucapakan terima kasih kepada:
1.Bapak Nurhadi selaku dosen Matkul Pengantar Ekonomi Pembangunan
2.Bapak Dr Bagus Nurcahyo, SE, MM selaku dosen pengampu softskills
3.Kedua orang tua yang memberikan dorongan, motivasi dan doanya sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian ini
4.Teman-teman di 2 DD 03 dan 04 yang memberikan kritik dan saran kepada penulis.
Penulis menyadari sepenuhnya di dalam penulisan penelitian ini masih banyak kekurangan, oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk memperbaiki potensi penulis. Sehingga dalam penelitian selanjutnya lebih baik lagi serta dapat mencapai kesempurnaan.
Akhir kata dengan segala kerendahan hati penulis memohon maaf atas segala kekurangan yang terdapat pada kata-kata yang salah dan tidak berkenan di hati pembaca.
BEKASI, November 2009
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
BAB I. PENDAHULUAN……………………………………………………….. 1
I.1 LATAR BELAKANG……………………………………………. 1
I.2 MAKSUD dan TUJUAN…………………………………………..1
I.3 KEUNGGULAN JASA………………………………………........2
I.4 DATA PERUSAHAAN………………………………………........2
BAB II. RENCANA PEMASARAN…………………………………………........3
II.1 HASIL ANALISIS PASAR……………………………………….3
(Target Pasar atau konsumen, Situasi Persaingan,
Strategi Pasar)
BAB III. KEUANGAN……………………………………………………………4
III.1 LAPORAN LABA/RUGI………………………………………..4
III.2 LAPORAN PERUBAHAN MODAL……………………………5
III.3 NERACA………………………………………………………...6
BAB IV. TEMUAN……………………………………………………………….7
IV.1 FAKTOR PENDUKUNG dan PENGHAMBAT………………..7
IV.2 RESIKO YANG DI TIMBULKAN……………………………..7
IV.3 TINDAKAN ALTERNATIF……………………………………8
IV.4 PENGEMBANGAN USAHA…………………………………. .8
BAB V. PENUTUP………………………………………………………………..9
V.1 KESIMPULAN…………………………………………………...9
V.2 SARAN…………………………………………………………. 10
BAB I
PENDAHULUAN
1.1LATAR BELAKANG
Sebuah perusahaan baik perusahaan besar maupun kecil dapat mengukur keberhasilan dari keunggulan yang memperoleh pada setiap akhir periode. Untuk keberhasilan hasil laba/rugi yang di peroleh sebuah perusahaan maka di butuhkan suatu system akuntansi yang dapat menghasilkan informasi masalah keuangan.
Dalam laporan ini akan di bahas mengenai data-data suatu perusahaan yang usahanya bergerak di bidang jasa yaitu bengkel “FIKA”. Adapun alasan saya memilih bengkel ini adalah sebagai berikut:
1. Tidak adanya system pembukuan/pencatatan yang jelas sehingga saya tertarik untuk membuat suatu pembukuan sederhana yang dapat di gunakan dan bermanfaat bagi bengkel tersebut.
2. Kegiatan usahanya berkelanjutan.
3. Sumber pendapatannya terdiri dari pendapatan jasa.
1.2 MAKSUD dan TUJUAN
a. Mahasiswa di harapkan mampu menerapkan siklus akuntansi pada suatu dunia usaha.
b. Mahasiswa di harapkan mampu bersosialisasi langsung dengan dunia usaha di sekelilingnya.
c. Mengasah kemampuan mahasiswa
d. mahasiswa terjun langsung dalam proses akuntansi di suatu perusahaan.
1.3 KEUNGGULAN JASA
a. Proses pencatatan keuangan terperinci jelas dan mudah
b. Dapat mengetahui kondisi keuangan perusahaan
c. Biaya yang di keluarkan relative murah
Metode Penelitian
Untuk pembahasan tugas makalah ini,penulis melakukan pengumpulan data dengan menngunkan metode penelitian sebagai berikut:
Penelitian lapangan
Study lapangan dilkukan dengan cara melakukan surfie langsung yang akn menjadi objeck penelitian yaitu dengan cara :
a. Interview,yaitu melakukan tanya jawab langsung dengan pihak UMKM
b. Observasi, yaitu dengan cara membaca,mencatat,dan melihat secara langsung pada objek yang diteliti
1.4 DATA PERUSAHAAN
Nama perusahaan : Bengkel FIKA
Alamat : Jln. KaliMalang Raya ,Bekasi Timur
Jumlah karyawan : 8 orang
Nama pemilik : Tn. Achmad Taufik
Tujuan Perusahaan
Adapun tujuan dari pendirian perusahaan ini adalah sebagai berikut:
a. Menciptakan lapangan kerja.
b. Meningkatkan pendapatan masyarakat
c. Memenuhi kebutuhan masyarakat
d. Mengasah jiwa kewirausahaan
BAB II
RENCANA PEMASARAN
II.1 Hasil Analisis Pasar
1. Target Pasar atau Konsumen
Target pasar atau konsumen seluruh masyarakat terutama daerah Bekasi Timur. Lokasi usaha yang mudah dijangkau dan terletak di jalan akses menuju keluar masuk jalan Tol Bekasi Timur.
2. Situasi Persaingan
Kemungkinan adanya saingan jenis usaha di bidang jasa ini sangat besar, karena semakin banyaknya pengangguran yang lulusan STM yang mendirikan usaha seperti ini.
3. Strategi Pasar
Kegiatan pemasaran usaha ini dilakukan dengan dua cara, yaitu secara langsung dan tidak langsung. Pemasaran secara langsung adalah melayani secara langsung yaitu konsumen datang ke bengkel ini, Sedangkan pemasaran tidak langsung adalah dengan menelfon ke bengkel untuk mengirim montir ke tempat yang di tuju.
BAB III
KEUANGAN
Menyusun Laporan Keuangan
Setelah memperoleh data-data tentang laporan keuangan yang kemudian disusun ke dalam format-format laporan keuangan ,seperti : Format laporan Laba/Rugi, Laporan Perubahan Modal, Neraca.
III.1 LAPORAN LABA-RUGI
Pendapatan Jasa Rp 39.250.000,00
Beban-Beban
B.Peny.Peralatan Rp 50.000,00
B.Peny.Gedung Rp 125.000,00
B.Peny.Mesin Rp 100.000,00
B.Rek.List,Air, & Telp Rp 1.690.000,00
B.Gaji Karyawan Rp 6.000.000,00
B.Perlengkapan Rp 200.000,00
Total Beban Rp 8.165.000,00
Laba Bersih Rp 31.085.000,00
III.2 LAPORAN PERUBAHAN MODAL
Modal Awal pemilik Rp 38.850.000,00
Laba Bersih Rp 31.085.000,00
Penambahan Modal Rp 31.085.000,00
Modal Akhir Rp 69.935.000,00
neraca
AKTIVA
Harta lancar :
Kas Rp 21.658.000
Perlengkapan Rp 13.107.000
Jumlah harta lancar Rp 34.765.000
Harta tetap :
Peralatan Rp 6.595.000
Akum.Peny.peralatan Rp 1.350.000
Rp 5.245.000
Gedung Rp 30.000.000
Akum.peny.gedung Rp 3.375.000
Rp 26.625.000
Mesin Rp 6.000.000
Akum.peny.mesin Rp 2.700.000
Rp 3.300.000
Jumlah harta tetap Rp 35.170.000
Jumlah aktiva Rp 69.935.000
PASIVA
Modal :
Modal Achmad Taufik Rp 69.935.000
Jumlah PASIVA Rp 69.935.000
IV.1 FAKTOR PENDUKUNG dan PENGHAMBAT
A. Faktor Pendukung
1. Respon yang sangat baik dari dunia usaha
2. Peran serta Orang Tua memberikan dorongan moril dan materi
3. Pelajaran yang di peroleh di Universitas sangat membantu dalam melakukan tugas ini.
B. Faktor Penghambat
1. Sulit mendapatkan perusahaan-perusahaan untuk di mintai data keuangan
2. Kurangnya pemahaman mengenai Siklus Akuntansi dari pihak pamilik
3. Bukti-bukti keuangan yang ada di perusahaan sulit untuk di dapatkan karena banyak dari mereka yang tidak di arsipkan
4. Keadaan pembukuan di perusahaan berbeda dengan teori yang sudah di pelajari di kelas
5. Kurang memahami mengenai pos-pos akun pada usahanya
6. Dana yang di perlukan cukp besar
7. Jangka waktu yang singkat
IV.2 RESIKO YANG DI TIMBULKAN
A. Resiko yang Timbul dari Masalah Intern
1. Perlengkapan yang sulit didapat
2. Kurangnya peralatan
3. Kerusakan peralatan
4. Kurangnya tenaga kerja yang ahli
B. Resiko yang Timbul dari Masalah Ekstern
1. Jumlah pelanggan
2. Banyaknya pesaing
3. Ekonomi pelanggan
4. Kurangnya pengetahuan
5. Kurang maksimal dalam promosi
IV.3 TINDAKAN ALTERNATIF
A. Tindakan Alternatif
1. Menyelesaikan Resiko Intern
2. Pengadaan perlengkapan yang tidak mudah rusak
dan berlebihan
3. Perawatan peralatan yang cukup
4. Menyelesaikan Resiko Ekstern
5. Mengutamakan kualitas barang produksi
6. Mengutamakan pelayanan prima
7. Memaksimalkan upaya promosi
IV.4 PENGEMBANGAN USAHA
Cara-cara sebagai berikut:
1. Memperbaiki kemasan produk
2. Menambah tenaga kerja
3. Memperbaiki kualitas produk
4. Meningkatkan pelayanan prima
5. Meningkatkan upaya promosi
6. Memperluas wilayah pemasaran
BAB V
PENUTUP
V.1 Kesimpulan
Selama penulis melaksanakan tugas ini, Penulis dapat mengamati secara jelas maju mundurnya maju mundurnya perusahaan karena dapat di lihat secara langsung dalam laporan keuangan yang penulis buat. Pada awalnya penerapan Siklus Akuntansi pada bengkel masih menggunakan pencataan yang sederhana. Setelah mengetahui pentingnya penerapan Siklus Akuntansi akhirnya dengan proses observasi penulis melakukan pembukuan dengan system akuntansi menurut data-data yang penulis peroleh dari bengkel fika.
Sebelumnya penulis mendapatkan bukti transaksi berupa catatan sederhana dan penyusun sajikan berupa catatan sederhana dan penyusun sajikan berupa laporan keuangan secara ringkas tersebut akan memudahkan pemilik bengkel dalam mengetahui dan memanfaatkan informasi yang penulis berikan dalam kegiatan usaha tersebut
Dalam uji kompetensi ini penyusun dapat mengembangkan bakat dan mempraktikkan secara langsung di lapangan, semua teory yang di dapat selama di kelas ,khususnya di dalam penerapan siklus akuntansi dalam perusahaan jasa . penerapan siklus akuntansi tersebut meliputi:
1.Pengidentifikasian (Identifying)
2.Pengukuran (Measuring)
3.Pencatatan (Recording)
4.Pembolongan (Clarisification)
5.Pengikhtisaran (Summarizing)
6.Penyusunan Laporan keuangan (Reporting)
V.2 Saran
Pihak Universitas :
a.Memberikan Waktu yang lebih banyak kepada mahasiswa untuk kegiatan ini.
b.Pemberian informasi harus lebih jelas
Pihak Perusahaan :
a.Sebaiknya perusahaan menerapkan sistem Akuntansi untuk mengetahui tentang keuangan perusahaan.
b.Apabila Penulis lain melakukan Observasi berharap perusahaan dapat menerimanya dan datanya di arsipkan secara jelas.
bab 5
Diposting oleh
lilis
, Sabtu, 31 Oktober 2009 at 22.26, in
BAB 5
Ada yang perlu diluruskan terlebih dulu, atas pemahaman yang lazim terhadap makna terminologi politik luar negeri dan kebijakan luar negeri. Walaupun terminologi politik luar negeri sering ditukar penggunaannya dengan kebijakan luar negeri, sesungguhnya secara analitik ada perbedaan di antara keduanya. Perbedaan ini menjadi kunci pemahaman duduk permasalahan pertanyaan di atas.
Di dalam literatur hubungan internasional, perbedaan istilah ini memang tidak dikenal (Walter Carlness, 1999). Yang dikenal adalah terminologi foreign policy (kebijakan luar negeri), bukan foreign politics (politik luar negeri). Namun, konvensi penggunaan istilah-istilah ini di Indonesia dapat dipahami sebagai berikut.
Politik luar negeri cenderung dimaknai sebagai sebuah identitas yang menjadi karakteristik pembeda negara Indonesia dengan negara-negara lain di dunia. Politik luar negeri adalah sebuah posisi pembeda. Politik luar negeri adalah paradigma besar yang dianut sebuah negara tentang cara pandang negara tersebut terhadap dunia. Politik luar negeri adalah wawasan internasional. Oleh karena itu, politik luar negeri cenderung bersifat tetap.
Sementara kebijakan luar negeri adalah strategi implementasi yang diterapkan dengan variasi yang bergantung pada pendekatan, gaya, dan keinginan pemerintahan terpilih. Dalam wilayah ini pilihan-pilihan diambil dengan mempertimbangkan berbagai keterbatasan (finansial dan sumber daya) yang dimiliki. Kebijakan luar negeri, dengan demikian, akan bergantung pada politik luar negeri.
Prinsip-prinsip yang menggaris bawahi kebijakan luar negeri Indonesia diuraikan untuk pertama kalinya oleh Muhammad Hatta pada 2 September 1948 di Yogyakarta, Jawa Tengah.
Dalam sebuah pertemuan Kongres Nasional Pemuda Indonesia (KNPI), anggota parlemen Indonesia, wakil presiden Hatta, perdana menteri yang merangkap menteri pertahanan, mendeklarasikan sikap pemerintah terhadap berbagai isu dalam dan luar negeri. Menyanggah dasar-dasar pikiran front rakyat demokratik, partai komunis Indonesia, yang menyatakan bahwa dalam situasi perang dingin antara rusia dan amerika, kebijakan terbaik Indonesia adalah memihak rusia, hatta menyatakan: “Apakah kita, bangsa Indonesia, dalam memperjuangkan kemerdekaan bagi bangsa dan negara kita hanya harus memilih antara rusia dan amerika? apakah tidak ada jalan lain yang dapat kita ambil untuk mengejar keinginan-keinginan kita?” “Pemerintah memiliki pendapat yang tegas bahwa kebijakan terbaik yang diadopsi adalah tidak menjadikan kita objek konflik internasional. Sebaliknya, kita harus menjadi subyek yang memiliki hak untuk memutuskan takdir kita sendiri serta berjuang untuk tujuan kita, yaitu kemerdekaan bagi seluruh bangsa Indonesia” (Mohammad Hatta, “Mendayung Antara Dua Karang” 1976)
Pernyataan di atas menjadi pertanda kebijakan yang akan diambil Indonesia dalam relasi Internasional, yang dikemudian hari dikenal sebagai “mendayung antara dua karang”.
Kebijakan bebas aktiv
Prinsip ini adalah pondasi dari kebijakan luar negeri Indonesia, yang bebas aktiv. Kebijakan yang bebas karena Indonesia tidak memihak adidaya dunia. Sebagai sebuah prinsip, dengan menerapkan keberpihakan akan bertentangan dengan filosofi nasional dan identitas negara yang dinyatakan dalam Pancasila.
Kebijakan yang aktiv untuk memperluas bahwa Indonesia tidak menjalankan sikap yang pasiv atau reaktiv terhadap isu-isu internasional akan tetapi dengan mencari partisipasi aktiv dalam untuk penyelesaiannya. Dengan kata lain, kebijakan bebas aktiv Indonesia bukanlah kebijakan yang tidak memihak, akan tetapi adalah sebuah kebijakan yang tidak menjadikan Indonesia sekutu negara adidaya ataupun mengikat negara dengan pakta militer manapun. Hakikatnya, ini adalah sebuah kebijakan yang didisain untuk melayani kebijakan negara sementara secara bersamaan memungkinkan Indonesia bekerjasama dengan negara-negara lain menghapuskan kolonialisme dan imperalisme dalam segala macam bentuk dan manifestasinya sehingga menciptakan perdamaian dunia dan keadilan sosial. Hal inilah yang menjelaskan mengapa Indonesia menjadi salah satu anggota pendiri Gerakan Non-Blok.
Sasaran Utama
Kebijakan luar negeri setiap negara afalah sebuah refleksi aspirasi negara yang bersangkutan dalam berhadapan (vis-a-vis) dengan negara lain di seluruh dunia. Berdasarkan dasar pikiran ini, sasaran utama kebijakan luar negeri Indonesia adalah: A. Mendukung pembangunan nasional dengan prioritas pada pembangunan ekonomu, sebagai tahapan dalam rencana pembangunan lima tahun; B. Memelihara stabilitas internal dan regional mengkondusivkan pembangunan nasional; C. Menjaga integritas wilayah Indonesia dan menjamin harapan bangsa terhadap tempat tinggal.
Garis Besar Hubungan Luar Negeri
Mengejar sasaran di atas, resolusi Majelis Pertimbangan Rakyat No. II/MPR/1993 memberikan garis besar kebijakan luar negeri Indonesia sebagai berikut:
Hubungan luar negeri harus diarahkan dengan dasar kebijakan bebas aktiv dan didedikasikan untuk kepentingan negera, terutama untuk mendukung pembangunan nasional di seluruh aspek kehidupan, serta untuk mewujudkan sebuah tata dunia yang berdasarkan kemerdekaan, kedamaian abadi, dan keadilan sosial.
Hubungan Internasional harus bertujuan memperkuat hubungan persahabatan internasional dan regional serta kerjasama lewat berbagai macam jalur regional dan multilateral yang berhubungan dengan kepentingan dan potensi nasional. Berkenaan dengan hal ini, citra Indonesia yang positiv di luar negeri harus ditingkatkan seperti dengan jalan mengadakan aktivitas kebudayaan.
Peran Indonesia dalam menyelesaikan permasalahan internasional, terutama yang mengancam perdamaian dan bertentangan dengan keadilan dan kemanusiaan, harus dilanjutkan dan diintensifkan dengan semangat 10 Prinsip Bandung.
Setiap perkembangan dan perubahan internasional harus diawasi secara seksama sehingga langkah-langkah yang tepat dapat diambil secara cepat untuk melindungi stabilitas dan pembangunan nasional dari berbagai dampak negativ yang mungkin terjadi. Secara bersamaan, kemajuan internasional yang memberikan kesempatan untuk membantu dan mempercepat pertumbuhan nasional harus bisa ditakar dan dimanfaatkan secara penuh.
Peran Internasional Indonesia dalam mempromosikan serta menguatkan hubungan persahabatan dan kerjasama saling menguntungkan antara negara-negara harus diintensivkan. Usaha-usaha negara untuk meraih target-target nasional, seperti realisasi prinsip kepulauan dan pelebaran pasar expor, harus dilanjutkan.
STRATEGI PEMBANGUNAN SEIMBANG
Para ekonom Teori Dorongan Besar-Besaran (BIG PUSH THEORY)
Yaitu pembangunan di berbagai jenis industri secara bersamaan (SIMULTANEOUS) sehingga industri tersebut saling menciptakan pasar. Diperlukan keseimbangan antara DEMAND & SUPPLY.
TUJUAN UTAMA : menciptakan jenis industri yg berkaitan erat satu dgn yg lain shg setiap industri memperoleh EKSTERNALITAS EKONOMI sbg akibat INDUSTRIALISASI.
Menurut REINSTEIN-RODAN, pembangunan industri besar-besaran menciptakan 3 macam eksternalitas ekonomi, yaitu :
1.Yang diakibatkan oleh perluasan pasar
2.Karena industri yang sama letaknya berdekatan
3.Karena adanya industri lain dalam perekonomian tersebut.
SCITOVSKY Eksternalitas : jasa-jasa yg diperoleh dgn cuma-cuma oleh suatu industri dari satu atau beberapa industri.
STRATEGI PEMBANGUNAN TAK SEIMBANG
ALBERT O. HIRSCHMAN dan PAUL STREETEN ï pola yang lebih cocok untuk mempercepat pembangunan di NYSB, karena :
1.Secara historis pemb. ekonomi coraknya tidak seimbang
2.Mempertinggi efesiensi penggunaan Sumber daya tersedia
3.Pembangunan tak seimbang menimbulkan KEMACETAN (BETTLENECKS) yaitu gangguan dlm proses pembangunan tetapi akan menjadi pendorong pembangunan selanjutnya.
Pembangunan tak seimbang antara sektor prasarana & sektor produktif
Cara pengalokasian sumber daya ada 2 bagian :
1.Cara pilihan pengganti (SUBSTITUTION CHOICES) Menentukan proyek yang harus dilaksanakan
2.Cara pilihan penundaan (POSTPONEMENT CHOICES) Menentukan urutan proyek yang harus didahulukan pelaksanaannya.
HIRSCHMAN
Menganalisis alokasi sumber daya sektor prasarana (Social Everhead Capital = SOC) dgn sektor produktif yg menghasilkan brg kebutuhan masy. (Directly Productive Activities = DPA).
Ada 3 pendekatan :
1.Pemb. yg seimbang antar kedua sektor
2.Pemb. tidak seimbang dimana sektor prasarana lebih ditekankan.
3.Pemb. tidak seimbang dimana sektor produktif lebih ditekankan.
Kegiatan ekonomi mencapai efisien & optimal, jika :
1.Sumber daya dialokasikan DPA & SOC, pd tingkat produksi maksimum
2.Pd tingkat produksi tertentu, jumlah sumber daya digunakan DPA sedangkan SOC jumlahnya.
PEMBANGUNAN TAK SEIMBANG DALAM SEKTOR PRODUKTIF
Mekanisme pendorong pembangunan (INDUCEMENT MECHANISM) ada 2 :
1.Pengaruh keterkaitan ke belakang (Backward Linkage Effects)
Tingkat rangsangan yg diciptakan pembangunan industri thd perkembangan industri yg menyediakan input bagi industri tsb.
2.Pengaruh keterkaitan ke depan (Forward Linkage Effects)
Rangsangan yg diciptakan oleh pembangunan industri thd perkembangn industri yg menggunakan produk industri yg pertama sbg input mereka.
Berdasarkan pada tingkat keterkaitan antar industri, ada 2 golongan :
1.Industri SATELIT (SATELITY INDUSTRY)
Lokasi berdekatan dgn industri induk mempertinggi efisiensi
Input utama berasal dari produk industri induk
Besarnya industri tidak melebihi industri induk.
2.Industri NON SATELIT (NON SATELITY INDUSTRY)
CHENERY & WATANABE * Penggolongan industri ada 4 golongan :
1.Industri barang setengah jadi
2.Industri barang jadi
3.Industri barang setengah jadi sektor primer
4.Industri barang jadi sektor primer.
Bab 6
Pengertian perencanaa
Suatu proses untuk menentukan tindakan masa depan yang tepat melalui serangkaian pilihanSebenarnya sebelum kita lebih jauh mendalami mengenai jurusan yang mengasyikan ini (Planologi), kita harus lebih dahulu tahu arti “Perencanaan”, karena nantinya hal inilah yang menjadi tolak ukur dalam profesi ataupun dalam membuat rencana itu sendiri.
Unsur-unsur Perencanaan
Perencanaan yang baik harus dapat menjawab enam pertanyaan yang disebut sebagai unsur-unsur perencanaan yaitu :
1. Tindakan apa yang harus dikerjakan
2. Apa sebabnya tindakan tersebut harus dilakukan
3. Dimana tindakan tersebut dilakukan
4. Kapan tindakan tersebut dilakukan
5. Siapa yang akan melakukan tindakan tersebut
6. Bagaimana cara melaksanakan tindakan tersebut.
Fungsi perencanaan
proses yang menyangkut upaya yang dilakukan untuk mengantisipasi kecenderungan di masa yang akan datang dan penentuan strategi dan taktik yang tepat untuk mewujudkan target dan tujuan organisasi.
Perlunya perencanaan pembangunan
Dalam pembangunan diperlukan perencanaan untuk menentukan arah kedepannya tujuan perencanaan tersebut supaya mendapatkan hasil yang maksimal
Menurut T Hani Handoko (1991, hal 77), perencanaan adalah : “Pemilihan se- kumpulan kegiatan dan pemutusan selanjutnya apa yang harus dilakukan, kapan, bagaimana, dan oleh siapa".
Perencanaan yang baik dapat dicapai dengan mempertimbangkan kondisi di waktu yang akan datang di mana perencanaan dan kegiatan yang diputuskan akan dilaksanakan serta periode sekarang pada saat direncanakan.
Sedangkan menurut Stoner (1992, hal 202) perencanaan merupakan “proses yang mendasar yang dapat dipadatkan menjadi 4 (empat) langkah pokok yang dapat di sesuaikan dengan semua aktivitas perencanaan pada seluruh tingkat organisasi, yaitu :
1. Tetapkan tujuan atau perangkat tujuan
Diawali dengan keputusan mengenai apa yang diinginkan atau dibutuhkan oleh organisasi. Prioritas dan pemaparan secara tegas tujuan tujuannya memungkinkan organisasi dapat memusatkan sumberdayanya secara efektif. Jika perencanaan merupakan prosesyang benar benar dipahami, lebih mudah bagi tiap indi¬vidu untuk mengembangkan tujuan sendiri dan untuk memperoleh bantuan dan mengembangkan rencana guna mencapai tujuan itu.
2. Tentukan situasi sekarang
Analisalah keadaan terakhir dari persoalan yang ada pada organisasi, seberapa jauh organisasi berada dari tujuannya?, sumber daya apa yang tersedia untuk mencapai tujuan, informasi keuangan, data statistik, rencana dapat disusun untuk membuat peta kemajuan selanjutnya.
3. Indentifikasi pendukung dan penghambat tujuan
Menentukan faktor apakah dalam lingkungan dalam dan luar organisasi yang dapat membantu mencapai tujuan serta faktor apa yang nungkin menimbulkan masalah. Walaupun sulit dilaku¬kan, namun mengantisipasi situasi, masalah, dan peluang di masa yang akan datang merupakan bagian penting perencanaan.
4. Kembangkan rangkaian tindakan untuk mencapai tujuan
Yaitu dengan mengembangkan berbagai alternatif tindakan, mengevaluasi alternatif alternatif ini, dan memilih alternatif yang paling cocok. Dalam langkah ini keputusan keputusan menyangkut tindakan tindakan masa depan diambil dan di dalamnya garis garis pedoman untuk pengambilan keputusan yang efek¬tif adalah paling relefan.\
Peran Perencanaan
Kegiatan perencanaan di negara maju telah berkembang sedemikian rupa sebagai bagian dari proses untuk merespon permasalahan sosial-ekonomi dan politik, bahkan sudah merupakan budaya masyarakat dan terkait erat dengan sistem manajemen publik. Semakin maju budaya politik dan sistem manajemen publik, semakin besar kontribusi perencanaan dalam memberikan informasi kebijaksanaan, inovasi, dan input teknikal untuk mendukung proses pengambilan keputusan bagi pihak pelaku berkepentingan baik sektor publik dan sektor privat, maupun individual. Kegiatan perencanaan yang paling nyata adalah sebagai bentuk tindakan alokasi dan inovasi dalam arena publik termasuk sebagai alat pengarahan masyarakat (societal guidance). akan tetapi jika peran pemerintah gagal atau tidak kurang efektif maka proses perubahan sosial akan menguat melalui kekuatan sosial-politik masyarakat. Dalam keadaan normal, tindakan perencanaan tetap memegang prinsip untuk tidak mengurangi ruang gerak masyarakat dan mekanisme pasar.
Perencanaan Pembangunan di Indonesia
Perencanaan pembangunan di Indonesia secara sungguh-sungguh dimulai sejak era Orde Baru, karena pada masa sebelumnya teknik perencanaan belum berkembang dengan baik. Perencanaan pembangunan yang ada dipimpin oleh Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), yang menjadi think tank dari konsep perencanaan pembangunan nasional Indonesia. Bappenas di dalam prakteknya mempergunakan berbagai model untuk membuat rancangannya menjadi lebih sempurna daripada hanya menggunakan satu model tunggal.
Dalam perkembangannya, untuk memahami perencanaan pembangunan di Indonesia lebih fokus dapat dilakukan pada perencanaan jangka pendek, atau secara spesifik pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
APBN mempunyai tiga fungsi pokok, yaitu fungsi alokasi, fungsi distribusi, dan fungsi stabilisasi (Kunarjo, 2000, 138). Fungsi alokasi dimaksudkan untuk penyediaan dana yang dibutuhkan oleh masyarakat akan sarana dan prasarana yang tidak mungkin disediakan oleh swasta atau saling melengkapi antara Pemerintah dan swasta. Fungsi distribusi adalah anggaran yang menyangkut kebijaksanaan pemerintah dalam masalah pemerataan pendapatan antar warga negara agar kesenjangan dalam penerimaan pendapatan dapat dikurangi. Fungsi stavilisasi adalah anggaran yang menyangkut masalah terpeliharanya tingkat kesempatan kerja yang tinggi, kestabilan harga dan pertumbuhan ekonomi yang cukup memadai (Musgrave & Musgrave, 1989, 5-18).
Di Indonesia era Orde Baru sistem anggaran yang dipakai adalah sistem anggaran berimbang di mana diusahakan agar penerimaan dan pengeluaran seimbang. Pada prakteknya keseimbangan tersebut sebenarnya bersifat “simbolik”, karena pada dasarnya yang terjadi adalah anggaran defisit di mana defisit ini ditutup melalui pinjaman luar negeri. Kebijakan ini tidak dirubah dalam pemerintahan reformasi Presiden Wahid. Sementara itu, pola penyajian di masa sebelum ini adalah pola “T”, atau yang identik dengan neraca, sementara pola terbaru mempergunakan pola “I” atau menjadikan sisi penerimaan (yang sebelumnya ada di sisi kiri) dan sisi pengeluaran (yang biasanya di sisi kanan) berada dalam satu lajur yang sama.
Persamaannya, kedua anggaran tersebut isinya relatif sama. Di sisi penerimaan adalah penerimaan dalam negeri yang terdiri dari penerimaan pajak dan bukan pajak (termasuk pendapatan dari minyak dan gas bumi), serta pinjaman dari luar negeri (termasuk hibah). Di sisi pengeluaran dibagi secara klasikal menjadi dua kelompok: anggaran rutin dan anggaran pembangunan, ditambah pembayaran/cicilian utang.
Pada dasarnya prinsip penyusunan anggaran ini sudah baik dan memiliki pola baku yang standar. Namun, bukan berarti pola ini tertutup untuk penyempurnaan, karena di dalamnya terdapat satu bias dalam pemahaman pembangunan. Bahwa ada perbedaan antara “rutin” dan “pembangunan”, padahal keduanya dapat disamakan, bahkan dapat dikatakan berhimpitan. Misalnya “belanja barang” akan mendorong investasi di industri yang menyuplai kebutuhan belanja barang tersebut. Kedua, anggaran tersebut memadai untuk kondisi keuangan pemerintahan yang kuat, dukungan pemberi pinjaman luar negeri yang baik, dan pemerintahan yang terpusat.
Saat ini Indonesia berada dalam kondisi yang mempertanyakan seluruh asumsi dasar yang menjadi pondasi dari penyusunan anggaran tersebut. Kondisi obyektif ini mendorong kita untuk mencoba merumuskan kembali model perencanaan pembangunan dalam bentuk anggaran yang lebih memadai.
Ada yang perlu diluruskan terlebih dulu, atas pemahaman yang lazim terhadap makna terminologi politik luar negeri dan kebijakan luar negeri. Walaupun terminologi politik luar negeri sering ditukar penggunaannya dengan kebijakan luar negeri, sesungguhnya secara analitik ada perbedaan di antara keduanya. Perbedaan ini menjadi kunci pemahaman duduk permasalahan pertanyaan di atas.
Di dalam literatur hubungan internasional, perbedaan istilah ini memang tidak dikenal (Walter Carlness, 1999). Yang dikenal adalah terminologi foreign policy (kebijakan luar negeri), bukan foreign politics (politik luar negeri). Namun, konvensi penggunaan istilah-istilah ini di Indonesia dapat dipahami sebagai berikut.
Politik luar negeri cenderung dimaknai sebagai sebuah identitas yang menjadi karakteristik pembeda negara Indonesia dengan negara-negara lain di dunia. Politik luar negeri adalah sebuah posisi pembeda. Politik luar negeri adalah paradigma besar yang dianut sebuah negara tentang cara pandang negara tersebut terhadap dunia. Politik luar negeri adalah wawasan internasional. Oleh karena itu, politik luar negeri cenderung bersifat tetap.
Sementara kebijakan luar negeri adalah strategi implementasi yang diterapkan dengan variasi yang bergantung pada pendekatan, gaya, dan keinginan pemerintahan terpilih. Dalam wilayah ini pilihan-pilihan diambil dengan mempertimbangkan berbagai keterbatasan (finansial dan sumber daya) yang dimiliki. Kebijakan luar negeri, dengan demikian, akan bergantung pada politik luar negeri.
Prinsip-prinsip yang menggaris bawahi kebijakan luar negeri Indonesia diuraikan untuk pertama kalinya oleh Muhammad Hatta pada 2 September 1948 di Yogyakarta, Jawa Tengah.
Dalam sebuah pertemuan Kongres Nasional Pemuda Indonesia (KNPI), anggota parlemen Indonesia, wakil presiden Hatta, perdana menteri yang merangkap menteri pertahanan, mendeklarasikan sikap pemerintah terhadap berbagai isu dalam dan luar negeri. Menyanggah dasar-dasar pikiran front rakyat demokratik, partai komunis Indonesia, yang menyatakan bahwa dalam situasi perang dingin antara rusia dan amerika, kebijakan terbaik Indonesia adalah memihak rusia, hatta menyatakan: “Apakah kita, bangsa Indonesia, dalam memperjuangkan kemerdekaan bagi bangsa dan negara kita hanya harus memilih antara rusia dan amerika? apakah tidak ada jalan lain yang dapat kita ambil untuk mengejar keinginan-keinginan kita?” “Pemerintah memiliki pendapat yang tegas bahwa kebijakan terbaik yang diadopsi adalah tidak menjadikan kita objek konflik internasional. Sebaliknya, kita harus menjadi subyek yang memiliki hak untuk memutuskan takdir kita sendiri serta berjuang untuk tujuan kita, yaitu kemerdekaan bagi seluruh bangsa Indonesia” (Mohammad Hatta, “Mendayung Antara Dua Karang” 1976)
Pernyataan di atas menjadi pertanda kebijakan yang akan diambil Indonesia dalam relasi Internasional, yang dikemudian hari dikenal sebagai “mendayung antara dua karang”.
Kebijakan bebas aktiv
Prinsip ini adalah pondasi dari kebijakan luar negeri Indonesia, yang bebas aktiv. Kebijakan yang bebas karena Indonesia tidak memihak adidaya dunia. Sebagai sebuah prinsip, dengan menerapkan keberpihakan akan bertentangan dengan filosofi nasional dan identitas negara yang dinyatakan dalam Pancasila.
Kebijakan yang aktiv untuk memperluas bahwa Indonesia tidak menjalankan sikap yang pasiv atau reaktiv terhadap isu-isu internasional akan tetapi dengan mencari partisipasi aktiv dalam untuk penyelesaiannya. Dengan kata lain, kebijakan bebas aktiv Indonesia bukanlah kebijakan yang tidak memihak, akan tetapi adalah sebuah kebijakan yang tidak menjadikan Indonesia sekutu negara adidaya ataupun mengikat negara dengan pakta militer manapun. Hakikatnya, ini adalah sebuah kebijakan yang didisain untuk melayani kebijakan negara sementara secara bersamaan memungkinkan Indonesia bekerjasama dengan negara-negara lain menghapuskan kolonialisme dan imperalisme dalam segala macam bentuk dan manifestasinya sehingga menciptakan perdamaian dunia dan keadilan sosial. Hal inilah yang menjelaskan mengapa Indonesia menjadi salah satu anggota pendiri Gerakan Non-Blok.
Sasaran Utama
Kebijakan luar negeri setiap negara afalah sebuah refleksi aspirasi negara yang bersangkutan dalam berhadapan (vis-a-vis) dengan negara lain di seluruh dunia. Berdasarkan dasar pikiran ini, sasaran utama kebijakan luar negeri Indonesia adalah: A. Mendukung pembangunan nasional dengan prioritas pada pembangunan ekonomu, sebagai tahapan dalam rencana pembangunan lima tahun; B. Memelihara stabilitas internal dan regional mengkondusivkan pembangunan nasional; C. Menjaga integritas wilayah Indonesia dan menjamin harapan bangsa terhadap tempat tinggal.
Garis Besar Hubungan Luar Negeri
Mengejar sasaran di atas, resolusi Majelis Pertimbangan Rakyat No. II/MPR/1993 memberikan garis besar kebijakan luar negeri Indonesia sebagai berikut:
Hubungan luar negeri harus diarahkan dengan dasar kebijakan bebas aktiv dan didedikasikan untuk kepentingan negera, terutama untuk mendukung pembangunan nasional di seluruh aspek kehidupan, serta untuk mewujudkan sebuah tata dunia yang berdasarkan kemerdekaan, kedamaian abadi, dan keadilan sosial.
Hubungan Internasional harus bertujuan memperkuat hubungan persahabatan internasional dan regional serta kerjasama lewat berbagai macam jalur regional dan multilateral yang berhubungan dengan kepentingan dan potensi nasional. Berkenaan dengan hal ini, citra Indonesia yang positiv di luar negeri harus ditingkatkan seperti dengan jalan mengadakan aktivitas kebudayaan.
Peran Indonesia dalam menyelesaikan permasalahan internasional, terutama yang mengancam perdamaian dan bertentangan dengan keadilan dan kemanusiaan, harus dilanjutkan dan diintensifkan dengan semangat 10 Prinsip Bandung.
Setiap perkembangan dan perubahan internasional harus diawasi secara seksama sehingga langkah-langkah yang tepat dapat diambil secara cepat untuk melindungi stabilitas dan pembangunan nasional dari berbagai dampak negativ yang mungkin terjadi. Secara bersamaan, kemajuan internasional yang memberikan kesempatan untuk membantu dan mempercepat pertumbuhan nasional harus bisa ditakar dan dimanfaatkan secara penuh.
Peran Internasional Indonesia dalam mempromosikan serta menguatkan hubungan persahabatan dan kerjasama saling menguntungkan antara negara-negara harus diintensivkan. Usaha-usaha negara untuk meraih target-target nasional, seperti realisasi prinsip kepulauan dan pelebaran pasar expor, harus dilanjutkan.
STRATEGI PEMBANGUNAN SEIMBANG
Para ekonom Teori Dorongan Besar-Besaran (BIG PUSH THEORY)
Yaitu pembangunan di berbagai jenis industri secara bersamaan (SIMULTANEOUS) sehingga industri tersebut saling menciptakan pasar. Diperlukan keseimbangan antara DEMAND & SUPPLY.
TUJUAN UTAMA : menciptakan jenis industri yg berkaitan erat satu dgn yg lain shg setiap industri memperoleh EKSTERNALITAS EKONOMI sbg akibat INDUSTRIALISASI.
Menurut REINSTEIN-RODAN, pembangunan industri besar-besaran menciptakan 3 macam eksternalitas ekonomi, yaitu :
1.Yang diakibatkan oleh perluasan pasar
2.Karena industri yang sama letaknya berdekatan
3.Karena adanya industri lain dalam perekonomian tersebut.
SCITOVSKY Eksternalitas : jasa-jasa yg diperoleh dgn cuma-cuma oleh suatu industri dari satu atau beberapa industri.
STRATEGI PEMBANGUNAN TAK SEIMBANG
ALBERT O. HIRSCHMAN dan PAUL STREETEN ï pola yang lebih cocok untuk mempercepat pembangunan di NYSB, karena :
1.Secara historis pemb. ekonomi coraknya tidak seimbang
2.Mempertinggi efesiensi penggunaan Sumber daya tersedia
3.Pembangunan tak seimbang menimbulkan KEMACETAN (BETTLENECKS) yaitu gangguan dlm proses pembangunan tetapi akan menjadi pendorong pembangunan selanjutnya.
Pembangunan tak seimbang antara sektor prasarana & sektor produktif
Cara pengalokasian sumber daya ada 2 bagian :
1.Cara pilihan pengganti (SUBSTITUTION CHOICES) Menentukan proyek yang harus dilaksanakan
2.Cara pilihan penundaan (POSTPONEMENT CHOICES) Menentukan urutan proyek yang harus didahulukan pelaksanaannya.
HIRSCHMAN
Menganalisis alokasi sumber daya sektor prasarana (Social Everhead Capital = SOC) dgn sektor produktif yg menghasilkan brg kebutuhan masy. (Directly Productive Activities = DPA).
Ada 3 pendekatan :
1.Pemb. yg seimbang antar kedua sektor
2.Pemb. tidak seimbang dimana sektor prasarana lebih ditekankan.
3.Pemb. tidak seimbang dimana sektor produktif lebih ditekankan.
Kegiatan ekonomi mencapai efisien & optimal, jika :
1.Sumber daya dialokasikan DPA & SOC, pd tingkat produksi maksimum
2.Pd tingkat produksi tertentu, jumlah sumber daya digunakan DPA sedangkan SOC jumlahnya.
PEMBANGUNAN TAK SEIMBANG DALAM SEKTOR PRODUKTIF
Mekanisme pendorong pembangunan (INDUCEMENT MECHANISM) ada 2 :
1.Pengaruh keterkaitan ke belakang (Backward Linkage Effects)
Tingkat rangsangan yg diciptakan pembangunan industri thd perkembangan industri yg menyediakan input bagi industri tsb.
2.Pengaruh keterkaitan ke depan (Forward Linkage Effects)
Rangsangan yg diciptakan oleh pembangunan industri thd perkembangn industri yg menggunakan produk industri yg pertama sbg input mereka.
Berdasarkan pada tingkat keterkaitan antar industri, ada 2 golongan :
1.Industri SATELIT (SATELITY INDUSTRY)
Lokasi berdekatan dgn industri induk mempertinggi efisiensi
Input utama berasal dari produk industri induk
Besarnya industri tidak melebihi industri induk.
2.Industri NON SATELIT (NON SATELITY INDUSTRY)
CHENERY & WATANABE * Penggolongan industri ada 4 golongan :
1.Industri barang setengah jadi
2.Industri barang jadi
3.Industri barang setengah jadi sektor primer
4.Industri barang jadi sektor primer.
Bab 6
Pengertian perencanaa
Suatu proses untuk menentukan tindakan masa depan yang tepat melalui serangkaian pilihanSebenarnya sebelum kita lebih jauh mendalami mengenai jurusan yang mengasyikan ini (Planologi), kita harus lebih dahulu tahu arti “Perencanaan”, karena nantinya hal inilah yang menjadi tolak ukur dalam profesi ataupun dalam membuat rencana itu sendiri.
Unsur-unsur Perencanaan
Perencanaan yang baik harus dapat menjawab enam pertanyaan yang disebut sebagai unsur-unsur perencanaan yaitu :
1. Tindakan apa yang harus dikerjakan
2. Apa sebabnya tindakan tersebut harus dilakukan
3. Dimana tindakan tersebut dilakukan
4. Kapan tindakan tersebut dilakukan
5. Siapa yang akan melakukan tindakan tersebut
6. Bagaimana cara melaksanakan tindakan tersebut.
Fungsi perencanaan
proses yang menyangkut upaya yang dilakukan untuk mengantisipasi kecenderungan di masa yang akan datang dan penentuan strategi dan taktik yang tepat untuk mewujudkan target dan tujuan organisasi.
Perlunya perencanaan pembangunan
Dalam pembangunan diperlukan perencanaan untuk menentukan arah kedepannya tujuan perencanaan tersebut supaya mendapatkan hasil yang maksimal
Menurut T Hani Handoko (1991, hal 77), perencanaan adalah : “Pemilihan se- kumpulan kegiatan dan pemutusan selanjutnya apa yang harus dilakukan, kapan, bagaimana, dan oleh siapa".
Perencanaan yang baik dapat dicapai dengan mempertimbangkan kondisi di waktu yang akan datang di mana perencanaan dan kegiatan yang diputuskan akan dilaksanakan serta periode sekarang pada saat direncanakan.
Sedangkan menurut Stoner (1992, hal 202) perencanaan merupakan “proses yang mendasar yang dapat dipadatkan menjadi 4 (empat) langkah pokok yang dapat di sesuaikan dengan semua aktivitas perencanaan pada seluruh tingkat organisasi, yaitu :
1. Tetapkan tujuan atau perangkat tujuan
Diawali dengan keputusan mengenai apa yang diinginkan atau dibutuhkan oleh organisasi. Prioritas dan pemaparan secara tegas tujuan tujuannya memungkinkan organisasi dapat memusatkan sumberdayanya secara efektif. Jika perencanaan merupakan prosesyang benar benar dipahami, lebih mudah bagi tiap indi¬vidu untuk mengembangkan tujuan sendiri dan untuk memperoleh bantuan dan mengembangkan rencana guna mencapai tujuan itu.
2. Tentukan situasi sekarang
Analisalah keadaan terakhir dari persoalan yang ada pada organisasi, seberapa jauh organisasi berada dari tujuannya?, sumber daya apa yang tersedia untuk mencapai tujuan, informasi keuangan, data statistik, rencana dapat disusun untuk membuat peta kemajuan selanjutnya.
3. Indentifikasi pendukung dan penghambat tujuan
Menentukan faktor apakah dalam lingkungan dalam dan luar organisasi yang dapat membantu mencapai tujuan serta faktor apa yang nungkin menimbulkan masalah. Walaupun sulit dilaku¬kan, namun mengantisipasi situasi, masalah, dan peluang di masa yang akan datang merupakan bagian penting perencanaan.
4. Kembangkan rangkaian tindakan untuk mencapai tujuan
Yaitu dengan mengembangkan berbagai alternatif tindakan, mengevaluasi alternatif alternatif ini, dan memilih alternatif yang paling cocok. Dalam langkah ini keputusan keputusan menyangkut tindakan tindakan masa depan diambil dan di dalamnya garis garis pedoman untuk pengambilan keputusan yang efek¬tif adalah paling relefan.\
Peran Perencanaan
Kegiatan perencanaan di negara maju telah berkembang sedemikian rupa sebagai bagian dari proses untuk merespon permasalahan sosial-ekonomi dan politik, bahkan sudah merupakan budaya masyarakat dan terkait erat dengan sistem manajemen publik. Semakin maju budaya politik dan sistem manajemen publik, semakin besar kontribusi perencanaan dalam memberikan informasi kebijaksanaan, inovasi, dan input teknikal untuk mendukung proses pengambilan keputusan bagi pihak pelaku berkepentingan baik sektor publik dan sektor privat, maupun individual. Kegiatan perencanaan yang paling nyata adalah sebagai bentuk tindakan alokasi dan inovasi dalam arena publik termasuk sebagai alat pengarahan masyarakat (societal guidance). akan tetapi jika peran pemerintah gagal atau tidak kurang efektif maka proses perubahan sosial akan menguat melalui kekuatan sosial-politik masyarakat. Dalam keadaan normal, tindakan perencanaan tetap memegang prinsip untuk tidak mengurangi ruang gerak masyarakat dan mekanisme pasar.
Perencanaan Pembangunan di Indonesia
Perencanaan pembangunan di Indonesia secara sungguh-sungguh dimulai sejak era Orde Baru, karena pada masa sebelumnya teknik perencanaan belum berkembang dengan baik. Perencanaan pembangunan yang ada dipimpin oleh Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), yang menjadi think tank dari konsep perencanaan pembangunan nasional Indonesia. Bappenas di dalam prakteknya mempergunakan berbagai model untuk membuat rancangannya menjadi lebih sempurna daripada hanya menggunakan satu model tunggal.
Dalam perkembangannya, untuk memahami perencanaan pembangunan di Indonesia lebih fokus dapat dilakukan pada perencanaan jangka pendek, atau secara spesifik pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
APBN mempunyai tiga fungsi pokok, yaitu fungsi alokasi, fungsi distribusi, dan fungsi stabilisasi (Kunarjo, 2000, 138). Fungsi alokasi dimaksudkan untuk penyediaan dana yang dibutuhkan oleh masyarakat akan sarana dan prasarana yang tidak mungkin disediakan oleh swasta atau saling melengkapi antara Pemerintah dan swasta. Fungsi distribusi adalah anggaran yang menyangkut kebijaksanaan pemerintah dalam masalah pemerataan pendapatan antar warga negara agar kesenjangan dalam penerimaan pendapatan dapat dikurangi. Fungsi stavilisasi adalah anggaran yang menyangkut masalah terpeliharanya tingkat kesempatan kerja yang tinggi, kestabilan harga dan pertumbuhan ekonomi yang cukup memadai (Musgrave & Musgrave, 1989, 5-18).
Di Indonesia era Orde Baru sistem anggaran yang dipakai adalah sistem anggaran berimbang di mana diusahakan agar penerimaan dan pengeluaran seimbang. Pada prakteknya keseimbangan tersebut sebenarnya bersifat “simbolik”, karena pada dasarnya yang terjadi adalah anggaran defisit di mana defisit ini ditutup melalui pinjaman luar negeri. Kebijakan ini tidak dirubah dalam pemerintahan reformasi Presiden Wahid. Sementara itu, pola penyajian di masa sebelum ini adalah pola “T”, atau yang identik dengan neraca, sementara pola terbaru mempergunakan pola “I” atau menjadikan sisi penerimaan (yang sebelumnya ada di sisi kiri) dan sisi pengeluaran (yang biasanya di sisi kanan) berada dalam satu lajur yang sama.
Persamaannya, kedua anggaran tersebut isinya relatif sama. Di sisi penerimaan adalah penerimaan dalam negeri yang terdiri dari penerimaan pajak dan bukan pajak (termasuk pendapatan dari minyak dan gas bumi), serta pinjaman dari luar negeri (termasuk hibah). Di sisi pengeluaran dibagi secara klasikal menjadi dua kelompok: anggaran rutin dan anggaran pembangunan, ditambah pembayaran/cicilian utang.
Pada dasarnya prinsip penyusunan anggaran ini sudah baik dan memiliki pola baku yang standar. Namun, bukan berarti pola ini tertutup untuk penyempurnaan, karena di dalamnya terdapat satu bias dalam pemahaman pembangunan. Bahwa ada perbedaan antara “rutin” dan “pembangunan”, padahal keduanya dapat disamakan, bahkan dapat dikatakan berhimpitan. Misalnya “belanja barang” akan mendorong investasi di industri yang menyuplai kebutuhan belanja barang tersebut. Kedua, anggaran tersebut memadai untuk kondisi keuangan pemerintahan yang kuat, dukungan pemberi pinjaman luar negeri yang baik, dan pemerintahan yang terpusat.
Saat ini Indonesia berada dalam kondisi yang mempertanyakan seluruh asumsi dasar yang menjadi pondasi dari penyusunan anggaran tersebut. Kondisi obyektif ini mendorong kita untuk mencoba merumuskan kembali model perencanaan pembangunan dalam bentuk anggaran yang lebih memadai.
soal
Diposting oleh
lilis
, Jumat, 30 Oktober 2009 at 04.24, in
Soal Pengantar Ekonomi Pembangunan
1. Di bawah ini, Tujuan Analisis Ekonomi Pembangunan, kecuali….
a. Mencari factor yang menimbulkan masalah pembangunan.
b. Mencari dana
c. Mencari factor yang menimbulkan keterlambatan pembangunan
d. Mencari cara pendekatan
e. Mengatasi masalah sehingga mempercepat pembangunan
2. “kegiatan-kegiatan yang di lakukan untuk mengembangkan ekonomi dan taraf hidup masyarakat”, pernyataan tersebut adalah pengertian dari…
a. Pembangunan Ekonomi
b. Analisis Ekonomi
c. Ekonomi Pembangunan
d. Masalah Analisis
e. Masalah pembentukan modal
3. Masalah penting yang di analisis dalam ekonomi pembangunan. Kecuali…
a. Masalah Investasi
b. Masalah politik
c. Masalah Ekspor dan impor
d. Masalah Saving
e. Maslah bantuan luar negri
4. “ Suatu cabang ilmu ekonomi yang … masalah-masalah yang di hadapi oleh Negara-negara yang sedang … dan mendapatkan cara untuk mengatasi masalah”
a. Berkembang, menganalisis
b. Berkembang, Ekonomi
c. Ekonomi, menganalisis
d. Berkembang, maju
e. Menganalisis, berkembang
5. Sebutkan pengaruh percepatan pertumbuhan ekonomi!, kecuali…
a. Pertumbuhan penduduk
b. Keinginan Negara untuk mengejar ketinggalan
c. Kewajiban Negara maju untuk membantu Negara yang berkembang
d. Peningkatan pendapatan perkapita masyarakat
e. Adanya perikemanusiaan terhadap Negara yang sedang berkembang
6. Sekilas tentang Negara, dapat di bagi berdasarkan berapa tingkat?
a. 2
b. 3
c. 4
d. 5
e. 1
7. Berdasarkan tingkat kesejahteraan masyarakat di bagi menjadi…
a. 3
b. 2
c. 1
d. 4
e. 5
8. Sebutkan Negara yang sedang berkembang!, kecuali…
a. Inggris
b. Malaysia
c. Indonesia
d. Brunei Darussalam
e. Thailand
9. Pada tingkat pendapat perkapita > U$ 400, Negara ini termasuk pada kelompok Negara…
a. Maju
b. Miskin
c. Semi Maju
d. Berkembang
e. Semi berkembang
10. Metode perhitungan pendapatan nasional di bagi menjadi…
a. 3
b. 2
c. 1
d. 4
e. 5
11. Sektor apa saja yang terdapat perhitungan pendapatan nasional, kecuali…
a. Pertanian
b. Pengeluaran
c. Industri pengolahan
d. Listrik
e. Bangunan
12. Membandingkan tingkat kesejahteraan masyarakat dari masa ke masa, ini di gunakan untuk mengetahui…
a. Pendapatan perkapita pertahun
b. Pendapatan perkapita perbulan
c. Pendapatan perkapita perminggu
d. Pendapatan perkapita persemester
e. Pendapatan perkapita pertriwulan
13. Di bagi menjadi berapa factor yang menentukan pendapata masyarakat…
a. 5
b. 1
c. 2
d. 3
e. 4
14. Sebutkan factor ekonomi!, kecuali…
a. Struktur umur penduduk
b. Waktu senggang tinggi
c. Pengaruh Adat istiadat
d. Corak pengeluaran masyarakat
e. Distribusi pendapatan tidak merata
15. Siapa nama 2 orang yang memperkenalkan “Net Economic Welter”?
a. William Nordhaus & Adam Smith
b. Adam Smith & T. Robert Altus
c. James Tobin & Bruno Nilderbran
d. William Nordhaus & James Tobin
e. James Tobin & Adam Smith
16. “GDP dalam mata uang local harus dirubah menjadi mata uang internal sesuai dengan nilai tukar pasar” pernyatan tsb termasuk pada kelemahan?
a. Pendapatan perkapita
b. Pendapatan Nasional
c. Pendapatan Ekonomi
d. Pendapatan Pembangunan
e. Pendapatan Analisis
17. Berapa cara pendapatan nasional dapat di hitung?
a. 1
b. 2
c. 3
d. 4
e. 5
18. Terdapat 3 faktor di dalam indeks kualitas hidup yaitu, kecuali…
a. Semua jawaban b, c, d .benar
b. Tingkat harapan hidup
c. Angka kematian
d. Tingkat melihat huruf
e. Semua jawaban salah
19. Menurut Backerman Indikator Sosial di bedakan menjadi…
a. 1 kelompok
b. 2 kelompok
c. 3 kelompok
d. 4 kelompok
e. 5 kelompok
20. Mazhab histories yaitu teori pertumbuhan dari, kecuali…
a. Karl Bucher
b. W.W. Rostow
c. Friedrick List
d. Bruni Hilderbrand
e. Adam Smith
21. Siapakah seseorang yang menganut paham Laissez faire?
a. Friedrick List
b. Adam Smith
c. David Ricardo
d. Karl Marx
e. Semua jawaban salah
22. Dalam dimensi ekonominya menurut Rostow, semua masyarakat dapat di golongkan ke dalam beberapa kategori yaitu, kecuali…
a. Masyarakat Tradisional
b. Prasyarat untuk take off
c. Take off
d. Masyarakat modern
e. Gerak menuju kematangan
23. Teori pertumbuhan Neo-klasik di kembangkan oleh…
a. Robert solow & Trevor Swan
b. David Ricardo & Trevor Swan
c. David Ricardo & John Stuartmill
d. Robert solow & David Ricardo
e. Trevor Swan & John Stuartmill
24. Berdasarkan pendapatan Friedrick List, daerah geografis yang paling cocok untuk Industri adalah…
a. Tropis
b. Sub Tropis
c. Salju
d. Semi
e. Hujan
25. Tokoh-tokoh di bawah ini adalah penganjur teori pembangunan dari mazhab histories, kecuali…
a. Friedrick List
b. Bruni Hilderbrand
c. Karl Bucher
d. Karl Marx
e. W.W. Rostow
26. Teori tentang mazhab histories awalnya berasal dari Negara?
a. Jerman
b. Perancis
c. Indonesia
d. Belanda
e. Malaysia
27. Masyarakat di bagi menjadi 3 golongan ,menurut David Ricard, Kecuali…
a. Golongan Buruh
b. Kapitalis
c. Golongan Tuan Rumah
d. Golongan jelata
e. Golongan kapitalis
28. Inovasi dapat di artikan dalam 5 hal yaitu sbb, kecuali…
a. Memperkenalkan produk lama yang ada
b. Di perkenalkan cara berproduksi baru
c. Pembukaan daerah-daerah pasar baru
d. Di perkenalkan produk baru yang sebelumnya tidak ada
e. Penemuan sumber-sumber bahan mentah baru
29. Buku yang berjudul “The Principle of Political Economy and Taxation” di karang oleh…
a. Friedrick List
b. Bruni Hilderbrand
c. Karl Bucher
d. David Ricardo
e. W.W. Rostow
30. Pada tahun berapa W.W. Rostow menerbitkan buku yang berjudul “The Stages of Economic Growth”…
a. 1959
b. 1960
c. 1961
d. 1962
e. 1963
***
1. Di bawah ini, Tujuan Analisis Ekonomi Pembangunan, kecuali….
a. Mencari factor yang menimbulkan masalah pembangunan.
b. Mencari dana
c. Mencari factor yang menimbulkan keterlambatan pembangunan
d. Mencari cara pendekatan
e. Mengatasi masalah sehingga mempercepat pembangunan
2. “kegiatan-kegiatan yang di lakukan untuk mengembangkan ekonomi dan taraf hidup masyarakat”, pernyataan tersebut adalah pengertian dari…
a. Pembangunan Ekonomi
b. Analisis Ekonomi
c. Ekonomi Pembangunan
d. Masalah Analisis
e. Masalah pembentukan modal
3. Masalah penting yang di analisis dalam ekonomi pembangunan. Kecuali…
a. Masalah Investasi
b. Masalah politik
c. Masalah Ekspor dan impor
d. Masalah Saving
e. Maslah bantuan luar negri
4. “ Suatu cabang ilmu ekonomi yang … masalah-masalah yang di hadapi oleh Negara-negara yang sedang … dan mendapatkan cara untuk mengatasi masalah”
a. Berkembang, menganalisis
b. Berkembang, Ekonomi
c. Ekonomi, menganalisis
d. Berkembang, maju
e. Menganalisis, berkembang
5. Sebutkan pengaruh percepatan pertumbuhan ekonomi!, kecuali…
a. Pertumbuhan penduduk
b. Keinginan Negara untuk mengejar ketinggalan
c. Kewajiban Negara maju untuk membantu Negara yang berkembang
d. Peningkatan pendapatan perkapita masyarakat
e. Adanya perikemanusiaan terhadap Negara yang sedang berkembang
6. Sekilas tentang Negara, dapat di bagi berdasarkan berapa tingkat?
a. 2
b. 3
c. 4
d. 5
e. 1
7. Berdasarkan tingkat kesejahteraan masyarakat di bagi menjadi…
a. 3
b. 2
c. 1
d. 4
e. 5
8. Sebutkan Negara yang sedang berkembang!, kecuali…
a. Inggris
b. Malaysia
c. Indonesia
d. Brunei Darussalam
e. Thailand
9. Pada tingkat pendapat perkapita > U$ 400, Negara ini termasuk pada kelompok Negara…
a. Maju
b. Miskin
c. Semi Maju
d. Berkembang
e. Semi berkembang
10. Metode perhitungan pendapatan nasional di bagi menjadi…
a. 3
b. 2
c. 1
d. 4
e. 5
11. Sektor apa saja yang terdapat perhitungan pendapatan nasional, kecuali…
a. Pertanian
b. Pengeluaran
c. Industri pengolahan
d. Listrik
e. Bangunan
12. Membandingkan tingkat kesejahteraan masyarakat dari masa ke masa, ini di gunakan untuk mengetahui…
a. Pendapatan perkapita pertahun
b. Pendapatan perkapita perbulan
c. Pendapatan perkapita perminggu
d. Pendapatan perkapita persemester
e. Pendapatan perkapita pertriwulan
13. Di bagi menjadi berapa factor yang menentukan pendapata masyarakat…
a. 5
b. 1
c. 2
d. 3
e. 4
14. Sebutkan factor ekonomi!, kecuali…
a. Struktur umur penduduk
b. Waktu senggang tinggi
c. Pengaruh Adat istiadat
d. Corak pengeluaran masyarakat
e. Distribusi pendapatan tidak merata
15. Siapa nama 2 orang yang memperkenalkan “Net Economic Welter”?
a. William Nordhaus & Adam Smith
b. Adam Smith & T. Robert Altus
c. James Tobin & Bruno Nilderbran
d. William Nordhaus & James Tobin
e. James Tobin & Adam Smith
16. “GDP dalam mata uang local harus dirubah menjadi mata uang internal sesuai dengan nilai tukar pasar” pernyatan tsb termasuk pada kelemahan?
a. Pendapatan perkapita
b. Pendapatan Nasional
c. Pendapatan Ekonomi
d. Pendapatan Pembangunan
e. Pendapatan Analisis
17. Berapa cara pendapatan nasional dapat di hitung?
a. 1
b. 2
c. 3
d. 4
e. 5
18. Terdapat 3 faktor di dalam indeks kualitas hidup yaitu, kecuali…
a. Semua jawaban b, c, d .benar
b. Tingkat harapan hidup
c. Angka kematian
d. Tingkat melihat huruf
e. Semua jawaban salah
19. Menurut Backerman Indikator Sosial di bedakan menjadi…
a. 1 kelompok
b. 2 kelompok
c. 3 kelompok
d. 4 kelompok
e. 5 kelompok
20. Mazhab histories yaitu teori pertumbuhan dari, kecuali…
a. Karl Bucher
b. W.W. Rostow
c. Friedrick List
d. Bruni Hilderbrand
e. Adam Smith
21. Siapakah seseorang yang menganut paham Laissez faire?
a. Friedrick List
b. Adam Smith
c. David Ricardo
d. Karl Marx
e. Semua jawaban salah
22. Dalam dimensi ekonominya menurut Rostow, semua masyarakat dapat di golongkan ke dalam beberapa kategori yaitu, kecuali…
a. Masyarakat Tradisional
b. Prasyarat untuk take off
c. Take off
d. Masyarakat modern
e. Gerak menuju kematangan
23. Teori pertumbuhan Neo-klasik di kembangkan oleh…
a. Robert solow & Trevor Swan
b. David Ricardo & Trevor Swan
c. David Ricardo & John Stuartmill
d. Robert solow & David Ricardo
e. Trevor Swan & John Stuartmill
24. Berdasarkan pendapatan Friedrick List, daerah geografis yang paling cocok untuk Industri adalah…
a. Tropis
b. Sub Tropis
c. Salju
d. Semi
e. Hujan
25. Tokoh-tokoh di bawah ini adalah penganjur teori pembangunan dari mazhab histories, kecuali…
a. Friedrick List
b. Bruni Hilderbrand
c. Karl Bucher
d. Karl Marx
e. W.W. Rostow
26. Teori tentang mazhab histories awalnya berasal dari Negara?
a. Jerman
b. Perancis
c. Indonesia
d. Belanda
e. Malaysia
27. Masyarakat di bagi menjadi 3 golongan ,menurut David Ricard, Kecuali…
a. Golongan Buruh
b. Kapitalis
c. Golongan Tuan Rumah
d. Golongan jelata
e. Golongan kapitalis
28. Inovasi dapat di artikan dalam 5 hal yaitu sbb, kecuali…
a. Memperkenalkan produk lama yang ada
b. Di perkenalkan cara berproduksi baru
c. Pembukaan daerah-daerah pasar baru
d. Di perkenalkan produk baru yang sebelumnya tidak ada
e. Penemuan sumber-sumber bahan mentah baru
29. Buku yang berjudul “The Principle of Political Economy and Taxation” di karang oleh…
a. Friedrick List
b. Bruni Hilderbrand
c. Karl Bucher
d. David Ricardo
e. W.W. Rostow
30. Pada tahun berapa W.W. Rostow menerbitkan buku yang berjudul “The Stages of Economic Growth”…
a. 1959
b. 1960
c. 1961
d. 1962
e. 1963
***
penjelasan ekonomi pembangunan
Diposting oleh
lilis
, at 04.15, in
Ekonomi => memepelajari bagaimana manusia memperoleh kebutuhan.
Teori pertumbuhan
- dalam ilmu ekonomi banyak terdapat teory pertumbuhan dan pembangunan, kita perlu mempelajari banyak teory tentang proses pertumbuhan suatu perekonomian supaya pandangan kita semakin luas untuk menghindari warnatisme intelektual ada beberapa kelompok teory pertumbuhan dan pembangunan:
1. Manzab Historis: Teory pertumbuhan dari
Frederik List
Bruno Hilderbran
Kal bulcer
WW Rostow
2. Manzab Analistis : Teory pertumbuhan classic
Adam Smith
David Recaldo
T. Robert Altus
Karl Marks
Teory pertumbuhan dari Neo classic yaitu Robert solow, Crefor Swan
Teory pertumbuhan Yosef Skunpeter
Teory pertumbuhan kuznet
1. Manzab histories: Proses pertumbuhan dan pembangunan ekonomi berdasarkan pada isi empiris atau pengalaman histories tentang tahap-tahap pembangunan ekonomi suatu Negara.
Teori barasal dari jerman,
Frederik list adalah seorang penganut paham laisefaire ,menurutnya dapat menjamin alokasi sumber daya sacara optimal, perkembangan ekonomi tergantung peranan pemerintah dan kebudayaan masyarakat.
FASE-FASE:
- Fase primitive
- Fase berternak
- Fase Pertanian
- Fase Industri pengolahan
- Fase Pertanian, industri, pengolahan
2. Mazhab Analistis: menerangkan pada teori yang bias mengungkapkan proses pertumbuhan secara logis dan konsisten tapi sering bersifat abstrak dan kurang menekankan pada isi empiris (histories)
- Teori pertumbuhan classic ,Teori ini muncul pada revolusi industri abad ke – 18 dan awal abad ke 19 sistem liberal mendominasi dalam perekonomian menurut teori klasik pertumbuhan ekonomi liberal terjadi karn adanya kemajuan teknologi dari perkembangan jumlah penduduk secara bersamaan
- cowiin clasi berpendapat bahwa mekanisme pasar akan secara otomatis menjadikan perekonomian berjalan secara efisien
- teori pertumbuhan neo clasik
Robert swallow dan treport swam secara sendiri-sendiri mengembangkan model pertumbuhan ekonomi yang dikenal dengan model neoclassic :
a. tenaga kerja (L) , tumbuh dengan laju pertumbuhan tertentu misalnya :P / thn
b. adanya fungsi produksi = f(k, L) yang berlaku setiap periode
c. adanya kecenderungan menabung ( propensite to save ) oleh masyarakat yang di nyatakan proporsi (s) tertentu dari output (Q) tabungan masyarakat S = SQ, bila Q naik S juga naik dan S turun bila Q turun.
d. Semua tabungan masyarakat di investasikan sehingga S=i=k dengan demikian pertumbuhan dalam neo clasik selalu memenuhi syarat warantid of grow yaitu adanya keseimbangan di pasar barang
Teori pertumbuhan keinesian
Teori ini akan di perluas teori produksi kesempatan kerja dalam jangka panjang . Menurut Analisis yang terpenting untuk mempertahankan perkembangan pendapatan pada tingkat yang employment
Ahli-ahli Postkeisnesian yang di bahas oleh RR Horrok dan Esueig donmar mereka berpendapat pengaruh investasi dalam profektif waktu yang panjang adalah setiap upaya untuk tinggal landas mengharuskan adanya mobilisasi tabungan dalam dan luar negri dengan maksud menciptakan infestasi yang cukup untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi .
Teori Hardrok dan domar mempunyai beberapa asumsi yaitu:
1. Perekonomian dalam keadaan pengerjaan penuh (Full employment ) dan barang-barang modal diproduksi masyarakat secara penuh.
2. Perekonomian terdiri dari dua sector yaitu sector rumah tangga dan sector perusahaan
3. besarnya tabungan masyarakat proposional dengan besarnya pendapatan nasional
4. adanya hubungan ekonomi langsung antara besarnya stok capital keseluruhan (k) dengan GNB (y) ini berarti bahwa dalam setiap tambahan Neto terhadap stok capital.
Dalam y/y merupakan tingkat pertumbuhan GNP (yaitu persentasi perubahan GNB)
Teori pertumbuhan menurut schumpenter , teori ini sebenarnya dapat di golongkan dalam kelompok teori pertumbuhan clasik namun dari kesimpulan-kesimpulannya khusus mengenai dalam perekonomian kapasitasnya berbeda ekonomi-ekonomi classic menurutnya dalam jangka panjang tingkat hidup orang banyak bisa di tingkatkan terus sesuai kemampuan teknologi sebab menurut teori ini masih penduduk tidak dianggap sebagai asset sentral dari prospek pertumbukan ekonomi akan keampuhan teknologi jadi menurut schumpehter factor utama perkembangan ekonomi adalah proses inovasi dengan para wiraswasta / innovator / interpreneur sebagai pelakunya.
Perbedaan antara pengertian pertumbuhan ekonomi dengan perkembangan ekonomi (development). Pertumbuhan ekonomi di artikan sebagai peningkatan output masyarakat yang disebabkan oleh banyaknya jumlah factor produksi mayarakat tanpa adanya perubahan cara / teknologi produksi itu sendiri.sedangkan perkembangan ekonomi di artikan sebagai kenaikan output yang di sebabkan oleh inovasi yang di lakukan oleh para wiraswasta.
Inovasi mempunyai 3 pengaruh yaitu:
1. di perkenalkan teknologi baru
2. menimbulkan keuntungan lebih
3. pada tahap selanjutnya timbulnya proses imitasi dari pengusaha lain terhadap teknologi baru tsb.
1. Meningkatkan persediaan yang di butuhkan untuk sisa hidup
2. Meningkatkan taraf hidup masyarakat selain menambah penyediaan lamaran kerja, pendidikan yang lebih baik dan nilai-nilai budaya
3. Memperluas kehidupan ekonomi dan social bagi semua individu
Konsepsi pertumbuhan dan perataan
Titik tolak pertumbuhan dan pemerataan dalam rangka pembangunan nasional di perlukan pemikiran dan pemahaman secara kritis yang menyangkut kebijakan nasional
ALTERNATIF
Pertumbuhan biasanya berkaitan dengan GNP untuk itu perlu adanya hasil produksi yang dapat di ekspor dan bersaing :
a. Meningkatkan prestasi kerja dan produktifitas produksi
b. Penggunaan peralatan-peralatan modern yang akan mengakibatkan pengangguran yang di sebabkan munculnya produksi dan pabrik modern
c. Meningkatkan produk nasional baik jumlah, jenis , dan kualitas produk
d. Mngembangkan Inovasi baru
e. Pergerakan ekonomi yang menyebabkan :
- Pendapatan perkapita meningkat
- Perubahan struktur ekonomi
- Menigkatkan ekspor
Keburukan pertumbuhan ekonomi
a. Memerlukan dana yang besar yang berakibat menumbuhkan hutang luar negri
b. Ketergantungan antara Negara peminjam kepada Negara pemberi
c. Terjadi ketimpangan pemerataan ekonomi
d. Timbulnya kesenjangan antara desa dan kota.
e. Pertumbuhan GNP / kapita yang cepat tidak mengambarkan peningkatan taraf hidup
Masalah Stabilitas ekonomi
Stabilitas di artikan tidak adanya fluktuasi, tidak adanya gangguan ekonomi untuk menghambat.
Biasa di kaitkan dengan harga-harga apabila harga-harga cenderung naik secara terus menerus ,biasanya disebut Inflasi
Dan keadaa sebaliknya disebut deflasi
Maka pertumbuhan dan pembangunan ekonomi pemerintah untuk kestabilan harga-harga sehingga dapat memicu kestabilan ekonomi.
Teori pertumbuhan
- dalam ilmu ekonomi banyak terdapat teory pertumbuhan dan pembangunan, kita perlu mempelajari banyak teory tentang proses pertumbuhan suatu perekonomian supaya pandangan kita semakin luas untuk menghindari warnatisme intelektual ada beberapa kelompok teory pertumbuhan dan pembangunan:
1. Manzab Historis: Teory pertumbuhan dari
Frederik List
Bruno Hilderbran
Kal bulcer
WW Rostow
2. Manzab Analistis : Teory pertumbuhan classic
Adam Smith
David Recaldo
T. Robert Altus
Karl Marks
Teory pertumbuhan dari Neo classic yaitu Robert solow, Crefor Swan
Teory pertumbuhan Yosef Skunpeter
Teory pertumbuhan kuznet
1. Manzab histories: Proses pertumbuhan dan pembangunan ekonomi berdasarkan pada isi empiris atau pengalaman histories tentang tahap-tahap pembangunan ekonomi suatu Negara.
Teori barasal dari jerman,
Frederik list adalah seorang penganut paham laisefaire ,menurutnya dapat menjamin alokasi sumber daya sacara optimal, perkembangan ekonomi tergantung peranan pemerintah dan kebudayaan masyarakat.
FASE-FASE:
- Fase primitive
- Fase berternak
- Fase Pertanian
- Fase Industri pengolahan
- Fase Pertanian, industri, pengolahan
2. Mazhab Analistis: menerangkan pada teori yang bias mengungkapkan proses pertumbuhan secara logis dan konsisten tapi sering bersifat abstrak dan kurang menekankan pada isi empiris (histories)
- Teori pertumbuhan classic ,Teori ini muncul pada revolusi industri abad ke – 18 dan awal abad ke 19 sistem liberal mendominasi dalam perekonomian menurut teori klasik pertumbuhan ekonomi liberal terjadi karn adanya kemajuan teknologi dari perkembangan jumlah penduduk secara bersamaan
- cowiin clasi berpendapat bahwa mekanisme pasar akan secara otomatis menjadikan perekonomian berjalan secara efisien
- teori pertumbuhan neo clasik
Robert swallow dan treport swam secara sendiri-sendiri mengembangkan model pertumbuhan ekonomi yang dikenal dengan model neoclassic :
a. tenaga kerja (L) , tumbuh dengan laju pertumbuhan tertentu misalnya :P / thn
b. adanya fungsi produksi = f(k, L) yang berlaku setiap periode
c. adanya kecenderungan menabung ( propensite to save ) oleh masyarakat yang di nyatakan proporsi (s) tertentu dari output (Q) tabungan masyarakat S = SQ, bila Q naik S juga naik dan S turun bila Q turun.
d. Semua tabungan masyarakat di investasikan sehingga S=i=k dengan demikian pertumbuhan dalam neo clasik selalu memenuhi syarat warantid of grow yaitu adanya keseimbangan di pasar barang
Teori pertumbuhan keinesian
Teori ini akan di perluas teori produksi kesempatan kerja dalam jangka panjang . Menurut Analisis yang terpenting untuk mempertahankan perkembangan pendapatan pada tingkat yang employment
Ahli-ahli Postkeisnesian yang di bahas oleh RR Horrok dan Esueig donmar mereka berpendapat pengaruh investasi dalam profektif waktu yang panjang adalah setiap upaya untuk tinggal landas mengharuskan adanya mobilisasi tabungan dalam dan luar negri dengan maksud menciptakan infestasi yang cukup untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi .
Teori Hardrok dan domar mempunyai beberapa asumsi yaitu:
1. Perekonomian dalam keadaan pengerjaan penuh (Full employment ) dan barang-barang modal diproduksi masyarakat secara penuh.
2. Perekonomian terdiri dari dua sector yaitu sector rumah tangga dan sector perusahaan
3. besarnya tabungan masyarakat proposional dengan besarnya pendapatan nasional
4. adanya hubungan ekonomi langsung antara besarnya stok capital keseluruhan (k) dengan GNB (y) ini berarti bahwa dalam setiap tambahan Neto terhadap stok capital.
Dalam y/y merupakan tingkat pertumbuhan GNP (yaitu persentasi perubahan GNB)
Teori pertumbuhan menurut schumpenter , teori ini sebenarnya dapat di golongkan dalam kelompok teori pertumbuhan clasik namun dari kesimpulan-kesimpulannya khusus mengenai dalam perekonomian kapasitasnya berbeda ekonomi-ekonomi classic menurutnya dalam jangka panjang tingkat hidup orang banyak bisa di tingkatkan terus sesuai kemampuan teknologi sebab menurut teori ini masih penduduk tidak dianggap sebagai asset sentral dari prospek pertumbukan ekonomi akan keampuhan teknologi jadi menurut schumpehter factor utama perkembangan ekonomi adalah proses inovasi dengan para wiraswasta / innovator / interpreneur sebagai pelakunya.
Perbedaan antara pengertian pertumbuhan ekonomi dengan perkembangan ekonomi (development). Pertumbuhan ekonomi di artikan sebagai peningkatan output masyarakat yang disebabkan oleh banyaknya jumlah factor produksi mayarakat tanpa adanya perubahan cara / teknologi produksi itu sendiri.sedangkan perkembangan ekonomi di artikan sebagai kenaikan output yang di sebabkan oleh inovasi yang di lakukan oleh para wiraswasta.
Inovasi mempunyai 3 pengaruh yaitu:
1. di perkenalkan teknologi baru
2. menimbulkan keuntungan lebih
3. pada tahap selanjutnya timbulnya proses imitasi dari pengusaha lain terhadap teknologi baru tsb.
1. Meningkatkan persediaan yang di butuhkan untuk sisa hidup
2. Meningkatkan taraf hidup masyarakat selain menambah penyediaan lamaran kerja, pendidikan yang lebih baik dan nilai-nilai budaya
3. Memperluas kehidupan ekonomi dan social bagi semua individu
Konsepsi pertumbuhan dan perataan
Titik tolak pertumbuhan dan pemerataan dalam rangka pembangunan nasional di perlukan pemikiran dan pemahaman secara kritis yang menyangkut kebijakan nasional
ALTERNATIF
Pertumbuhan biasanya berkaitan dengan GNP untuk itu perlu adanya hasil produksi yang dapat di ekspor dan bersaing :
a. Meningkatkan prestasi kerja dan produktifitas produksi
b. Penggunaan peralatan-peralatan modern yang akan mengakibatkan pengangguran yang di sebabkan munculnya produksi dan pabrik modern
c. Meningkatkan produk nasional baik jumlah, jenis , dan kualitas produk
d. Mngembangkan Inovasi baru
e. Pergerakan ekonomi yang menyebabkan :
- Pendapatan perkapita meningkat
- Perubahan struktur ekonomi
- Menigkatkan ekspor
Keburukan pertumbuhan ekonomi
a. Memerlukan dana yang besar yang berakibat menumbuhkan hutang luar negri
b. Ketergantungan antara Negara peminjam kepada Negara pemberi
c. Terjadi ketimpangan pemerataan ekonomi
d. Timbulnya kesenjangan antara desa dan kota.
e. Pertumbuhan GNP / kapita yang cepat tidak mengambarkan peningkatan taraf hidup
Masalah Stabilitas ekonomi
Stabilitas di artikan tidak adanya fluktuasi, tidak adanya gangguan ekonomi untuk menghambat.
Biasa di kaitkan dengan harga-harga apabila harga-harga cenderung naik secara terus menerus ,biasanya disebut Inflasi
Dan keadaa sebaliknya disebut deflasi
Maka pertumbuhan dan pembangunan ekonomi pemerintah untuk kestabilan harga-harga sehingga dapat memicu kestabilan ekonomi.
pembangunan ekonomi
Diposting oleh
lilis
, Senin, 28 September 2009 at 06.33, in
Suatu proses kenaikan pendapatan total dan pendapatan perkapita dengan memperhitungkan adanya pertambahan penduduk dan disertai dengan perubahan fundamental dalam struktur ekonomi suatu negara di sebut sebagai pembangunan.
di dalam pembangunan ekonomi selalu berhubungan dengan pertumbuhan ekonomi karena pertumbuhan ekonomi memperlancar proses pembangunan ekonomi.
Proses kenaikan kapasitas produksi suatu perekonomian yang diwujudkan dalam bentuk kenaikan pendapatan nasional ini di sebut pertumbuhan ekonomi.
Perbedaan antara keduanya adalah pertumbuhan ekonomi keberhasilannya lebih bersifat kuantitatif, yaitu adanya kenaikan dalam standar pendapatan dan tingkat output produksi yang dihasilkan, sedangkan pembangunan ekonomi lebih bersifat kualitatif, bukan hanya pertambahan produksi, tetapi juga terdapat perubahan-perubahan dalam struktur produksi dan alokasi input pada berbagai sektor perekonomian seperti dalam lembaga, pengetahuan, dan teknik.
pentingnya pembangunan ekonomi untuk Indonesia di dalam masyarakat yaitu dapat merubah kehidupan masyarakat pedesaan agar lebih maju.Contoh: Pengadaan peluang kerja di desa agar masyarakat yang hidup di desa itu tidak bermigrasi ke kota besar seperti Jakarta hanya sekedar untuk mencari pekerjaan.Dengan Lowongan kerja di pedesaan lebih merata ini akan mempengaruhi pembangunan ekonomi di daerahnya.
Langganan:
Postingan (Atom)