1. Feodalistis atau Otokratis
Wewenang sepenuhnya ada dalam tangan pemimpin ini. Gagasan, rencana,
keputusan, semuanya berasal dari pemimpin atau satu orang. Anggota tidak
mendapatkan waktu atau kesempatan untuk mengeluarkan pendapat.
Orgasnisasi dapat cepat menampakkan hasil, tetapi dalam jangka panjang
kerugiannya banyak pula,
karena :
- a. tidak terdapat kesadaran dan pengertian dalam bekerja
- b. tidak menimbulkan kesungguhan hati
- c. dapat menimbulkan sikap apatis dan rasa jemu
- d. dapat membangkitkan sikap menentang pada mereka yang merasa tertekan
- e. loyalitas anggota lebih tertuju kepada pemimpin sebagai orang, tidak
kepada organisasi - f. pada waktu si-pemimpin tidak giat lagi, pekerjaanpun akan mengalami
kemunduruan atau sama sekali kegiatan terhenti.
2. Bebas
Pemimpin bersifat bebas membiarkan orang mengemukakan pendapatnya,
bebas sekehendak hatinya, tanpa memberikan arah yang tegas, sehingga
mudah menimbulkan konflik.
3. Demokratis
Setiap anggota diberi hak dan kesempatan untuk mengemukakan pendapat,
mengajukan saran-saran dan pertanyaan-pertanyaan, turut membuat rencana
dan mengambil keputusan
Tanggung jawab suatu keputusan dipikul bersama. Sifat-sifat seperti ini memberi
pengertian dan mendidik anggota untuk cinta dan setia pada organisasi dan
menggugah tanggung jawab.
Proses yang begini adalah baik, hanya kadang-kadang memerlukan banyak
waktu, sehingga adakalanya kelihatan jalannya organisasi lamban.
Tetapi karena kesadaran telah tertanam, maka kelangsungan hidup organisasi
terjamin.
Umumnya pemimpin-pemimpin mempunyai sifat yang merupakan kombinasi
dari tiga sifat-sifat tersebut di atas. Dan sebenarnya seorang pemimpin harus
pandai membedakan berbagai situasi di saat yang berbeda-beda pula. Kapan
harus mengambil keputusan sendiri dengan cepat, kapan harus mendiskusikan
sesuatu masalah dengan anggota dan kapan saatnya diskusi bebas. Tidak
dapat selalu dipakai cara kepemimpinan yang sama.
0 komentar:
Posting Komentar