WEB BLOG
this site the web

tugas

Ekonomi => memepelajari bagaimana manusia memperoleh kebutuhan.

Teori pertumbuhan
dalam ilmu ekonomi banyak terdapat teory pertumbuhan dan pembangunan, kita perlu mempelajari banyak teory tentang proses pertumbuhan suatu perekonomian supaya pandangan kita semakin luas untuk menghindari warnatisme intelektual ada beberapa kelompok teory pertumbuhan dan pembangunan:
1.Manzab Historis: Teory pertumbuhan dari
Frederik List
Bruno Hilderbran
Kal bulcer
WW Rostow

2.Manzab Analistis : Teory pertumbuhan classic
Adam Smith
David Recaldo
T. Robert Altus
Karl Marks

Teory pertumbuhan dari Neo classic yaitu Robert solow, Crefor Swan
Teory pertumbuhan Yosef Skunpeter
Teory pertumbuhan kuznet

1.Manzab histories: Proses pertumbuhan dan pembangunan ekonomi berdasarkan pada isi empiris atau pengalaman histories tentang tahap-tahap pembangunan ekonomi suatu Negara.
Teori barasal dari jerman,
Frederik list adalah seorang penganut paham laisefaire ,menurutnya dapat menjamin alokasi sumber daya sacara optimal, perkembangan ekonomi tergantung peranan pemerintah dan kebudayaan masyarakat.
FASE-FASE:
Fase primitive
Fase berternak
Fase Pertanian
Fase Industri pengolahan
Fase Pertanian, industri, pengolahan

2. Mazhab Analistis: menerangkan pada teori yang bias mengungkapkan proses pertumbuhan secara logis dan konsisten tapi sering bersifat abstrak dan kurang menekankan pada isi empiris (histories)
- Teori pertumbuhan classic ,Teori ini muncul pada revolusi industri abad ke – 18 dan awal abad ke 19 sistem liberal mendominasi dalam perekonomian menurut teori klasik pertumbuhan ekonomi liberal terjadi karn adanya kemajuan teknologi dari perkembangan jumlah penduduk secara bersamaan

cowiin clasi berpendapat bahwa mekanisme pasar akan secara otomatis menjadikan perekonomian berjalan secara efisien

teori pertumbuhan neo clasik

Robert swallow dan treport swam secara sendiri-sendiri mengembangkan model pertumbuhan ekonomi yang dikenal dengan model neoclassic :
a.tenaga kerja (L) , tumbuh dengan laju pertumbuhan tertentu misalnya :P / thn
b.adanya fungsi produksi = f(k, L) yang berlaku setiap periode
c.adanya kecenderungan menabung ( propensite to save ) oleh masyarakat yang di nyatakan proporsi (s) tertentu dari output (Q) tabungan masyarakat S = SQ, bila Q naik S juga naik dan S turun bila Q turun.
d.Semua tabungan masyarakat di investasikan sehingga S=i=k dengan demikian pertumbuhan dalam neo clasik selalu memenuhi syarat warantid of grow yaitu adanya keseimbangan di pasar barang


Teori pertumbuhan keinesian
Teori ini akan di perluas teori produksi kesempatan kerja dalam jangka panjang . Menurut Analisis yang terpenting untuk mempertahankan perkembangan pendapatan pada tingkat yang employment

Ahli-ahli Postkeisnesian yang di bahas oleh RR Horrok dan Esueig donmar mereka berpendapat pengaruh investasi dalam profektif waktu yang panjang adalah setiap upaya untuk tinggal landas mengharuskan adanya mobilisasi tabungan dalam dan luar negri dengan maksud menciptakan infestasi yang cukup untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi .

Teori Hardrok dan domar mempunyai beberapa asumsi yaitu:
1.Perekonomian dalam keadaan pengerjaan penuh (Full employment ) dan barang-barang modal diproduksi masyarakat secara penuh.
2.Perekonomian terdiri dari dua sector yaitu sector rumah tangga dan sector perusahaan
3.besarnya tabungan masyarakat proposional dengan besarnya pendapatan nasional
4.adanya hubungan ekonomi langsung antara besarnya stok capital keseluruhan (k) dengan GNB (y) ini berarti bahwa dalam setiap tambahan Neto terhadap stok capital.

Dalam y/y merupakan tingkat pertumbuhan GNP (yaitu persentasi perubahan GNB)

Teori pertumbuhan menurut schumpenter , teori ini sebenarnya dapat di golongkan dalam kelompok teori pertumbuhan clasik namun dari kesimpulan-kesimpulannya khusus mengenai dalam perekonomian kapasitasnya berbeda ekonomi-ekonomi classic menurutnya dalam jangka panjang tingkat hidup orang banyak bisa di tingkatkan terus sesuai kemampuan teknologi sebab menurut teori ini masih penduduk tidak dianggap sebagai asset sentral dari prospek pertumbukan ekonomi akan keampuhan teknologi jadi menurut schumpehter factor utama perkembangan ekonomi adalah proses inovasi dengan para wiraswasta / innovator / interpreneur sebagai pelakunya.

Perbedaan antara pengertian pertumbuhan ekonomi dengan perkembangan ekonomi (development). Pertumbuhan ekonomi di artikan sebagai peningkatan output masyarakat yang disebabkan oleh banyaknya jumlah factor produksi mayarakat tanpa adanya perubahan cara / teknologi produksi itu sendiri.sedangkan perkembangan ekonomi di artikan sebagai kenaikan output yang di sebabkan oleh inovasi yang di lakukan oleh para wiraswasta.

Inovasi mempunyai 3 pengaruh yaitu:
1.di perkenalkan teknologi baru
2.menimbulkan keuntungan lebih
3.pada tahap selanjutnya timbulnya proses imitasi dari pengusaha lain terhadap teknologi baru tsb.



1.Meningkatkan persediaan yang di butuhkan untuk sisa hidup
2.Meningkatkan taraf hidup masyarakat selain menambah penyediaan lamaran kerja, pendidikan yang lebih baik dan nilai-nilai budaya
3.Memperluas kehidupan ekonomi dan social bagi semua individu


Konsepsi pertumbuhan dan perataan
Titik tolak pertumbuhan dan pemerataan dalam rangka pembangunan nasional di perlukan pemikiran dan pemahaman secara kritis yang menyangkut kebijakan nasional

ALTERNATIF

Pertumbuhan biasanya berkaitan dengan GNP untuk itu perlu adanya hasil produksi yang dapat di ekspor dan bersaing :
a.Meningkatkan prestasi kerja dan produktifitas produksi
b.Penggunaan peralatan-peralatan modern yang akan mengakibatkan pengangguran yang di sebabkan munculnya produksi dan pabrik modern
c.Meningkatkan produk nasional baik jumlah, jenis , dan kualitas produk
d.Mngembangkan Inovasi baru
e.Pergerakan ekonomi yang menyebabkan :
Pendapatan perkapita meningkat
Perubahan struktur ekonomi
Menigkatkan ekspor

Keburukan pertumbuhan ekonomi
a.Memerlukan dana yang besar yang berakibat menumbuhkan hutang luar negri
b.Ketergantungan antara Negara peminjam kepada Negara pemberi
c.Terjadi ketimpangan pemerataan ekonomi
d.Timbulnya kesenjangan antara desa dan kota.
e.Pertumbuhan GNP / kapita yang cepat tidak mengambarkan peningkatan taraf hidup


Masalah Stabilitas ekonomi

Stabilitas di artikan tidak adanya fluktuasi, tidak adanya gangguan ekonomi untuk menghambat.
Biasa di kaitkan dengan harga-harga apabila harga-harga cenderung naik secara terus menerus ,biasanya disebut Inflasi
Dan keadaa sebaliknya disebut deflasi
Maka pertumbuhan dan pembangunan ekonomi pemerintah untuk kestabilan harga-harga sehingga dapat memicu kestabilan ekonomi.



Rangkuman BAB 7


A.Perubahan berbagai sector

Pada hakekatnya, pembangunan adalah pembangunan sumberdaya manusia. Pembangunan prasarana dan sarana dilakukan hanya untuk menunjang kegiatan manusia dalam pembangunan. Karena pembangunan yang berlangsung selama beberapa dekade sesudah Perang Duni-II tidak berpusat pada manusia, maka itu pembangunan tersebut belum mampu meningkatkan tingkat hidup dari kaum miskin dihampir semua tempat dipermukaan bumi ini. Tanpa pengembangan kemampuan, kaum miskin tidak mungkin dapat mengambil manfaat dari prasarana, sarana dan fasilitas yang disediakan..
Pembangunan bertujuan untuk mewujudkan masa depan manusia yang lebih baik daripada sebelumnya. Karena itu pembangunan merupakan proses yang berlangsung secara terus menerus dan selalu meningkat dari hari kehari.
Pembangunan berlangsung dalam masyarakat yang selalu berubah. Dalam hal ini, pembangunan tidak hanya menghadapi tantangan dan memanfaatkan peluang dalam masyarakat yang berubah itu, tetapi juga berperan untuk melakukan perubahan atau mengarahkan perubahan tersebut. Untuk itu, instrumen strategi yang dipakai harus sesuai dengan kelompok sasaran (target group) dan strategi induk yang dipilih

Mengingat pembangunan sebagai proses perubahan yang berkelanjutan untuk mewujudkan kondisi yang lebih baik dimasa depan, ada tiga aspek yang perlu dipertimbangkan. Pertama, pembangunan itu berorintasi kemasa depan (future oriented).

Artinya, tujuan pembangunan yang akan dicapai melalui proses kegiatan pembangunan bukan untuk mewujudkan kondisi masa lampau dimasa depan. Tetapi, seperti sudah disebutkan terdahulu, suatu kondisi yang lebih baik dan lebih disukai dari kondisi yang ada pada waktu sekarang dan pada waktu yang lampau. Boleh jadi, kondisi itu ada persamaan secara prinsip dengan kondisi masa lampau, tetapi bukan kondisi masa lampau itu sendiri. Kedua, kondisi dimasa depan itu penuh ketidak pastian (uncertainty) yang timbul sebagai akibat dari pengaruh berbagai faktor yang mungkin dapat terjadi. Pengaruh-pengaruh itu boleh jadi sebagian dapat diprakirakan berdasarkan
perkembangan kemajuan atau kecenderungan perubahan pada masa sekarang. Sebagian lain boleh jadi tidak dapat diprakirakan, karena sebab dari perubahan itu belum dapat atau tidak mampu diidentifikasi. Ketiga, dalam lingkungan masyarakat, proses kegiatan pembangunan itu dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik yang berasal dari dalam organisasi (faktor internal) mapun yang berasal dari luar organisasi (faktor eksternal). Yang termasuk dalam faktor-faktor yang berasal dari dalam organisasi adalah kekuatan dan kelemahan. Ini dapat dipahami karena setiap organisasi mempunyai kekuatan atau kelebihan dan kelemahan atau kekurangan. Karena itu, disatu pihak, setiap organisasi harus dapat memelihara, mengembangkan dan memanfaatkan kekuatan yang ada. Dilain pihak, harus dapat mengurangi atau menghilangkan kelemahan-kelemahannya.
Sementara yang termasuk faktor-faktor dari luar organisasi adalah kesempatan (peluang) dan tantangan (tekanan). Proses pembangunan menguntungkan kalau terhadap kesempatan yang terbuka terdapat kekuatan atau kemampuan untuk memanfaatkannya. Tetapi kesempatan yang terbuka tidak ada gunanya, kalau kesempatan itu berhadapan dengan kelemahan atau ketidak-mampuan. Karena itu diperlukan keterbukaan untuk menerima masukan dan saran serta upaya untuk terus menerus meingidentifikasi dan mengatasi kelemahan yang terdapat pada setiap organisasi. Jangan menunggu sampai terjadinya kegagalan karena adanya kelemahan yang diabaikan atau karena tidak teridentifikasi.

Lebih jauh dari itu semua, hubungan antara strategi pembangunan dengan lingkungan tidak berlangsung searah. Tidak hanya lingkungan yang mempengaruhi proses pembangunan, tetapi juga sebaliknya. Proses pembangunan tidak hanya menyesuaikan diri dan bergerak dengan memanfaatkan perubahan lingkungan, tetapi juga melakukan perubahan terhadap lingkungan. Dengan demikian proses pembangunan itu bukan hanya dipengaruhi, tetapi juga mempengaruhi lingkungan.



Gambar - 1
Saling hubungan antara
Lingkungan dengan Strategi Pembangunan
















Pertanyaan selanjutnya adalah, bagaimana melakukan perubahan terhadap lingkungan? Dalam melakukan perubahan lingkungan perlu diperhatikan keterkaitan
antar tiga unsur. Pertama, lingkungan internal yang didalamnya sekurang-
kurangnya terdapat kekuatan dan kelemahan, dan lingkungan eksternal yang antara lain mengandung kesempatan dan tantangan. Kedua, institusi atau kelompok masyarakat. Didalamnya terdapat struktur organisasi, komposisi antar unmsur dan proses. Ketiga, strategi pembangunan itu sendiri, yang secara singkat dapat disebutkan mengandung sasaran dan instrument strategi yang dipakai untuk mencapai tujuan. Tujuan akhir dapat dicapai dengan terlebih dahulu mencapai sasaran antara atau target. Baik itu berupa individu sebagai bagian dari maasyarakat, atau kelompok / masyarakat secara menyeluruh (Lauer, 1982: 335 –356)

Ada dua macam target atau kelompok sasaran dari pembangunan, yakni
1.Individu. Yang perlu diingat, bahwa target individu atau perorangan itu juga sebenarnya tidak terlepas dari kelompok atau masyarakat. Sudah dipahami, individu merupakan bagian dari kelompok. Karena itu maka target individu dimaksudkan sebagai sasaran-antara untuk mewujudkan perubahan kelompok atau msyarakat secara menyeluruh. Contoh dari target ini dapat dilihat pada pembangunan ekonomi rakyat. Secara individual perubahan dilakukan pada masing-masing individu, untuk kemudian secara berantai diharapkan terjadi perubahan secara menyeluruh dalam masyarakat. Perubahan yang bersifat individu lebih berhubungan dengan psikologi sosial dan pendidikan. Sebab itu strategi perubahan pada target individu memilih pendidikan sebagai strategi induk. Melalui pendidikan diharapkan secara individu rakyat menjadi lebih mampu untuk bekerja lebih baik pada posisi yang relatif lebih baik. Selanjutnya baru diikuti dengan strategi pengadaan sarana dan prasarana serta berbagai fasilitas yang diperlukan. Pendekatan yang dipakai disini adalah model pembangunan yang berpusat pada manusia. Manusia sebagai subyek pembangunan yang harus lebih didahulukan. Semua prasarana , sarana dan fasilitas lain untuk menunjang manusia. Bukan sebaliknya.
2.Kelompok. Dilihat sebagai kelompok atau institusi sebagai sasaran, strategi pembangunan diarahkan pada perubahan komposisi, struktur dan proses. Perubahan komposisi besarnya kredit yang diberikan akan memberi pengaruh pada perubahan kegiatan ekonomi dari masing-masing sektor atau bidang. Besar kecilnya prioritas pembangunan antar sektor juga dapat dilihat pada komposisi anggaran dari sektor-sektor tersebut dalam APBN atau APBD. Sementara perubahan struktur organisasi atau struktur sosial mempunyai pengaruh pada kegiatan dan mobilitas dalam masyarakat. Masyarakat yang feodalistis dengan struktur sosial yang kaku menghambat perkembangan, sedangkan masyarakat yang demokratis membuka peluang untuk lebih kreatif. Perubahan proses atau prosedur mempengaruhi kegiatan masyarakat. Ini dapat dilihat pada upaya-upaya untuk memperpendek birokrasi pelayanan dalam berbagai bidang seperti dalam pelayanan kesehatan, impor dan ekspor, pengurusan kredit usaha kecil dan menengah. Selanjutnya instrumen strategi yang dipilih disesuaikan dengan kelompok-sasaran (target) dan strategi induk yang diambil.

B.Perubahan stuktur penggunaan tenaga kerja

Suatu negara yang mengalami perkembangan ekonomi biasanya disertai dengan perubahan komposisi dari sektor- sektor yang ada. Dari perhitungan sektorsektor tersebut kondisi struktur ekonomi suatu negara atau daerah dapat ditentukan. Suatu daerah dikatakan daerah agraris bila peran sektor pertanian dominan dalam PDRBnya sebaliknya sutau daerah dikatakan sebagai daerah industri jika yang lebih dominan adalah sektor industrinya. Perubahan struktur ekonomi juga akan berpengaruh terhadap penyerapan tenaga kerja pada sektor-sektor yang ada. Seperti halnya kontribusi sektoral terhadap PDRB nampaknya penyerapan tenaga kerja pada sektor pertanian secara perlahan mulai menurun sementara itu penyerapan tenaga kerja di sektor industri maupun jasa mengalami peningkatan

Pembangunan ekonomi yang dilaksanakan saat ini mempunyai dampak pada struktur ekonomi, terjadi perubahan struktural yang menyertai proses industrialisasi. Perubahan struktur ekonomi juga akan berdampak pada spesialisasi sektoral dan spesialisasi wilayah. Spesialisasi sektoral dengan nmenggunakan perhitungan LQ menunjukkan bahwa secara sektoral hanya sektor perdagangan , hotel, restoran dan jasa yang merupakan sektor basis untuk daerah kota sedangkan untuk daerah kabupaten adalah sektor pertanian dilihat dari pernyerapan tenaga kerjanya. Sedangkan Fungsi Spesialisasi sektoral dengan menggunakan Indeks Wilkinson menunjukkan bahwa untuk daerah kota sektor industri, perdagangan, hotel dan restoran, serta jasa yang merupakan sektor yang dominan sedangkan untuk daerah kabupaten sektor pertanian, industri, jasa yang dominan. Spesialisasi wilayah dengan menggunakan indikator indeks spesialisasi regional menunjukkan bahwa perubahan struktur menyebabkan kota dan kabupaten kurang terspesialisasi.


Dari hasil analisis dengan menggunakan Structural Equation Modeling telah membuktikan bahwa perubahan struktur ekonomi berpengaruh terhadap spesialisasi sektoral dan spesialisasi wilayah serta struktur penyerapan tenaga kerja sektoral di Jawa Timur. Hanya saja secara keseluruhan perubahan struktur yang ada berjalan secara tidak sehat artinya pola yang berlaku tidak mengikuti aturan klasik. Perubahan struktutr ekonomi tidak sejalan dengan perubahan penyerapan tenaga kerjanya. Hal ini disebabkan karena jumlah tenaga kerja yang ada di Jawa Timur cukup besar jumlahnya dan setiap tahun selalu meningkat baik karena faktor demografis maupun mobilitas. Disamping itu skill yang dimiliki nampaknya tidak sesuai dengan kebutuhan pasar tenaga kerja yang ada.

Adanya perubahan struktural yang tidak sehat ternyata berdampak pada perekonomiannya yaitu semakin banyaknya penggangguran struktural yang terjadi yaitu pengangguran yang disebabkan karena adanya perubahan struktural. Karenanya untuk mengatasi masalah tersebut diperlukan pendekatan pembangunan sektoral dan wilayah. Dengan menggunakan pendekatan pembangunan tersebut untuk memacu pertumbuhan daerah hendaknya kebijakan pembangunan harus sesuai dengan kondisi dan potensi daerah. Sepanjang pemerintah belum mampu mengatasi masalah-masakah struktural, perekonomian tidak akan tumbuh dengan sehat. Untuk itu perencanaan pembangunan hendaknya diprioritaskan pada sektor non basis yang masih lemah baik di daerah kota maupun kabupaten yang masih tertinggal.

C.Perubahan struktur sector industri dan jasa

Perubahan struktural dalam suatu perekonomian yang secara sederhana dapat dilihat dari besarnya sumbangan masing-masing sector terhadap pendapatan nasional atau regional. Dari sumbangan masing-masing sector tersebut, maka perekonomian dibagai menjadi tiga struktur, yaitu perekonomian dengan struktur Primer atau agraris, perekonomian dengan struktur sekunder atau industri dan perekonomian dengan struktur tersier atau jasa.

Transformasi struktural sendiri merupakan proses perubahan struktur perekonomian dari sektor pertanian ke sektor industri atau jasa, dimana masing-masing perekonomian akan mengalami transformasi yang berbeda-beda. Pada umumnya transformasi yang terjadi di negara sedang berkembang adalah transformasi dari sektor pertanian ke sektor industri.

Sumbangan sektor primer terhadap Produk Domestik pada tahun 1997 sebesar 18,24 persen, tahun 1998 sebesar 22,1 persen dan pada tahun 1999 sebesar 27,43. Dari data tersebut, menggambarkan bahwa pada saat krisis ekonomi melanda Indonesia sumbangan sektor primer justru mengalami kenaikan. Hal ini menunjukkan bahwa sektor primer masih memberikan kontribusi yang cukup besar dalam Produk Domestik Regional Bruto
Sumbangan sektor sekunder terhadap Produk Domestik Regional Bruto pada tahun 1997 sebesar 38,16 persen, tahun 1998 35,11 dan pada tahun 1999 sebesar 33,89. Dari data tersebut, menjelaskan bahwa pada saat krisis ekonomi melanda Indonesia sumbangan sektor sekunder terhadap Produk Domestik Regional Bruto mengalami penurunan terus.Hal ini menunjukkan, bahwa sektor sekunder mengalami dampak yang negatif akibat krisis ekonomi.

Demikian juga halnya dengan sektor tersier yang mengalami sumbangan yang menurun terhadap Produk Domestik Regional Bruto Jawa Timur, yaiti pada tahun 1997 sebesar 43,50 persen, tahun 1998 turun menjadi 42,72 persen dan tahun 1998 sebesar 42,64 persen.

Secara keseluruhan, selama krisis ekonomi terjadi, maka sektor yang paling diuntungkan adalah sektor primer yang mengalami kenaikan sumbangannya terhadap Produk Domestik Regional Bruto sebaliknya sektor sekunder dan sektor tersier mengalami penurunan.
Penurunan kontribusi sektoral disebabkan oleh kenaikan secara relatif lebih cepat dari kontribusi sektor tertentu dibandingkan dengan sektor lainnya. Sektor spesifik ini adalah sektor pertambangan dan penggalian dimana ada dua penyebab utama, yaitu :
Pertama, kenaikan produksi minyak dan gas bumi masih relatif kecil, kedua, produksi barang-barang galian secara terus menerus turun, hal ini sesuai dengan peraturan Pemerintah, yang membatasi kegiatan penggalian batu dan pasir, khususnya untuk daerah-daerah tertentu yang dianggap sudah mulai rawan bencana.

D. Perubahan struktur industri menurut analisis Chenery

Dalam kelompok teori pertumbuhan ini, terdapat pandangan penting yang dianut oleh banyak pemikir pembangunan, yaitu teori mengenai tahapan pertumbuhan. Dua di antaranya yang penting adalah dari Rostow (1960) dan Chenery-Syrquin (1975). Menurut Rostow, transformasi dari negara yang terkebelakang menjadi negara maju dapat dijelaskan melalui suatu urutan tingkatan atau tahap pembangunan yang dilalui oleh semua negara. Rostow mengemukakan lima tahap yang dilalui oleh suatu negara dalam proses pembangunannya, yaitu tahap traditional society, preconditions for growth, the take-off, the drive to maturity, dan the age of high mass consumption. Sedangkan menurut pemikiran Chenery-Syrquin (1975), yang merupakan pengembangan pemikiran dari Clark dan Kuznets, perkembangan perekonomian akan mengalami suatu transformasi (konsumsi, produksi dan lapangan kerja), dari perekonomian yang didominasi sektor pertanian menjadi didominasi oleh sektor industri dan jasa


E.Perubahan struktur perekonomian negara berkembang

Dewasa ini banyak sekali perekonomian di Negara berkembang mengalami perubahan dari mulai sector ekonomi,industri, politik.
Dalam perekonomian di Negara berkembang ,banyak hal yang harus di perhatikan untuk mencapai tujuan yang baik. Dalam pemerintahan yang sedang berkembang biasanya masyarakat dikenalkan dengan produk-produk dalam negeri/ produk buatan local,supaya masyarakat akan mengerti dan mencintai produk buatan orang-orang local.
Dengan adanya kinerja seperti itu perekonomian Negara berkembang akan mengalami perubahan yang lebih baik,untuk membantu infrastruktur pemerintah, dalam hal ini juga pemerintah ikut terjun langsung dalam mengupayakan perekonomian lebih baik, selain dengan memperkenalkan produk local pemerintah juga menggalakan pendidikan local dengan kemampuan tenaga pengajar dari dalam yang berkualitas, untuk mengalami perubahan dalam sector ekonomi banyak hal yang bisa dilakukan oleh Negara berkembang, dari memperkenalkan budaya local, mencintai produk sendiri,cinta akan tanah air, bersatunya kesatuan bangsa untuk mencapai tujuan di masa yang akan dating dengan lebih baik.



Soal-soal bab 7 dan 8

1.Apa penyebab kegagalan mengubah struktur penyerapan tenaga kerja.........
a.laju pertumbuhan tenaga kerja di sekitar pertanian-pedesaan lebih tinggi dibandingkan sektor industri dan jasa. *
b.laju pertumbuhan tenaga kerja industri dan jasa
c.laju pertumbuhan tenaga kerja pertanian lebih rendah
d.laju pertumbuhan tenaga kerja yang minim
e.laju pertumbuhan tenaga kerja yang tinggi
2.Ciri-ciri pertanian tradisional adalah:..........
a.produk dan produktivitas tinggi
b.produktivitas mereka beragam
c.penggunaan modal mereka sangat banyak
d.tanah dan tenaga kerja merupakan faktor produksi dominan *
e.produk dan produksi mereka rendah
3.Keseimbangan pada model dua sektor terjadi pada saat:......
a.konsumsi ditambah investasi sama dengan nilai output
b.pengeluaran agregat sama dengan penerimaan agregat di tambah investasi
c.jawaban a salah
d.jawaban a dan b benar *
e.semua jawaban salah
4.Ciri-ciri negara berkembang adalah......
a.tingkat pertumbuhan tinggi *
b.masyarakat pendapatannya tinggi
c.teknologi rendah
d.banyaknya masyarakat terbelakang
e.pendapatan devisa sedikit
5.Dalam bekerja,orang biasanya menuntut upah yang lebih tinggi,hal ini dapat menyebabkan:.......
a.menambah tenaga kerja dalam sektor tersebut
b.partisipasi orang untuk bekerja akan menurun
c.peningkatan atau penurunan partisipasi bekerja *
d.partisipasi kerja orang akan lebih tinggi
e.partisipasi kerja kurang meningkat
6.Di bawah ini manakah jawaban yang paling tepat tentang pengertian kebijakan moneter....
a.proses mengatur persediaan uang sebuah negara untuk mencapai tujuan tertentu *
b.proses tersediannya uang di dalam sebuah negara
c.proses pengaturan uang di negara
d.proses pengaturan uang negara lebih baik
e.jawaban a,b,c dan d salah
7.Pengaturan jumlah uang yang beredar pada masyarakat diatur dengan cara menambah atau mengurangi jumlah uang yang beredar. Kebijakan moneter dapat digolongkan menjadi….
a.3
b.2 *
c.1
d.4
e.5

8.Kebijakan moneter dapat dilakukan dengan menjalankan instrumen kebijakan moneter, yaitu….
a.Operasi pasar terbuka *
b.Kebijakan-kebijakan
c.Disconto
d.Operasi
e.Jawaban a,b,c dan d salah semua
9.suatu kebijakan dalam rangka mengurangi jumlah uang yang edar. Disebut juga dengan kebijakan uang ketat (tight money policu),pengertian dari…..
a.kebijakan moneter ekspansif
b.kebijakan moneter kontraktif *
c.operasi pasar terbuka
d.operasi pasar tertutup
e.kebijakan disconto
10.Bertujuan untuk menghitung keuntungan-keuntungan yang akan di peroleh dan kerugian-kerugian yang akan ditangguhkan masyarakat sebagai akibat dari pengembang suatu proyek yaitu…..
a.perencanaan makro
b.perencanaan multisektoral
c.perencanaan mikro *
d.perencanaan campuran
e.perencanaan domestic
11.Hambatan terbesar dalam Negara berkembang adalah…..
a.pertumbuhan penduduk
b.capital
c.uang
d.manajemen
e.sikap dan nilai *
12.Adanya perusahaan-perusahaan besar disatu sisi dan indusri kecil atau industri rumah tangga disisi lain adalah gambaran dari dualisme,terutama:….
a.dualisme social
b.dualisme financial
c.dualisme komersial *
d.dualisme regional
e.dualisme multinasional

PELAKU UMKM BENGKEL MOTOR DAN MOBIL "FIKA"

PELAKU EKONOMI
( UMKM )
Usaha Mikro Kecil dan Menengah
Pada perusahaan jasa Bengkel Fika
Di
KOTA BEKASI







Oleh : Lilis Dwi Kusumo Wardany
Kelas : 2 DD03
NPM : 30208733

UNIVERSITAS GUNADARMA
Jln. KH Noer Ali Kalimalang
Bekasi Barat

KATA PENGANTAR


Dengan mengucapkan puji syukur kehadiran Allah SWT atas berkat rahmatnya sehungga penulis dapat menyelesaikan tugas penelitian UMKM (usaha mikro kecil menengah) dengan judul Perusahaan Jasa Bengkel Fika

Adapun tujuan dari penelitian untuk memenuhi salah satu syarat mata kuliah ekonomi pembangunan.

Keberhasilan penulis menyelesaikan penelitian ini adalah berkat bantuan dan dukungan dari berbagai pihak serta keteguhan hati penulis, meskipun banyak hambatan yang di hadapi oleh penulis, namun semua menjadi pelajaran dan pengalaman yang berkesan

Dalam kesempatan ini perkenankanlah penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya atas dorongan dan bantuan yang diterima oleh penulis sampai dengan menyelesaikan penelitian ini.

Dan perkenankanlah penulis mengucapakan terima kasih kepada:
1.Bapak Nurhadi selaku dosen Matkul Pengantar Ekonomi Pembangunan
2.Bapak Dr Bagus Nurcahyo, SE, MM selaku dosen pengampu softskills
3.Kedua orang tua yang memberikan dorongan, motivasi dan doanya sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian ini
4.Teman-teman di 2 DD 03 dan 04 yang memberikan kritik dan saran kepada penulis.

Penulis menyadari sepenuhnya di dalam penulisan penelitian ini masih banyak kekurangan, oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk memperbaiki potensi penulis. Sehingga dalam penelitian selanjutnya lebih baik lagi serta dapat mencapai kesempurnaan.
Akhir kata dengan segala kerendahan hati penulis memohon maaf atas segala kekurangan yang terdapat pada kata-kata yang salah dan tidak berkenan di hati pembaca.
BEKASI, November 2009

Penulis





















DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
BAB I. PENDAHULUAN……………………………………………………….. 1
I.1 LATAR BELAKANG……………………………………………. 1
I.2 MAKSUD dan TUJUAN…………………………………………..1
I.3 KEUNGGULAN JASA………………………………………........2
I.4 DATA PERUSAHAAN………………………………………........2

BAB II. RENCANA PEMASARAN…………………………………………........3
II.1 HASIL ANALISIS PASAR……………………………………….3
(Target Pasar atau konsumen, Situasi Persaingan,
Strategi Pasar)

BAB III. KEUANGAN……………………………………………………………4
III.1 LAPORAN LABA/RUGI………………………………………..4
III.2 LAPORAN PERUBAHAN MODAL……………………………5
III.3 NERACA………………………………………………………...6

BAB IV. TEMUAN……………………………………………………………….7
IV.1 FAKTOR PENDUKUNG dan PENGHAMBAT………………..7
IV.2 RESIKO YANG DI TIMBULKAN……………………………..7
IV.3 TINDAKAN ALTERNATIF……………………………………8
IV.4 PENGEMBANGAN USAHA…………………………………. .8

BAB V. PENUTUP………………………………………………………………..9
V.1 KESIMPULAN…………………………………………………...9
V.2 SARAN…………………………………………………………. 10





BAB I
PENDAHULUAN



1.1LATAR BELAKANG

Sebuah perusahaan baik perusahaan besar maupun kecil dapat mengukur keberhasilan dari keunggulan yang memperoleh pada setiap akhir periode. Untuk keberhasilan hasil laba/rugi yang di peroleh sebuah perusahaan maka di butuhkan suatu system akuntansi yang dapat menghasilkan informasi masalah keuangan.
Dalam laporan ini akan di bahas mengenai data-data suatu perusahaan yang usahanya bergerak di bidang jasa yaitu bengkel “FIKA”. Adapun alasan saya memilih bengkel ini adalah sebagai berikut:
1. Tidak adanya system pembukuan/pencatatan yang jelas sehingga saya tertarik untuk membuat suatu pembukuan sederhana yang dapat di gunakan dan bermanfaat bagi bengkel tersebut.
2. Kegiatan usahanya berkelanjutan.
3. Sumber pendapatannya terdiri dari pendapatan jasa.

1.2 MAKSUD dan TUJUAN

a. Mahasiswa di harapkan mampu menerapkan siklus akuntansi pada suatu dunia usaha.
b. Mahasiswa di harapkan mampu bersosialisasi langsung dengan dunia usaha di sekelilingnya.
c. Mengasah kemampuan mahasiswa
d. mahasiswa terjun langsung dalam proses akuntansi di suatu perusahaan.




1.3 KEUNGGULAN JASA
a. Proses pencatatan keuangan terperinci jelas dan mudah
b. Dapat mengetahui kondisi keuangan perusahaan
c. Biaya yang di keluarkan relative murah

Metode Penelitian
Untuk pembahasan tugas makalah ini,penulis melakukan pengumpulan data dengan menngunkan metode penelitian sebagai berikut:
Penelitian lapangan
Study lapangan dilkukan dengan cara melakukan surfie langsung yang akn menjadi objeck penelitian yaitu dengan cara :
a. Interview,yaitu melakukan tanya jawab langsung dengan pihak UMKM
b. Observasi, yaitu dengan cara membaca,mencatat,dan melihat secara langsung pada objek yang diteliti

1.4 DATA PERUSAHAAN
Nama perusahaan : Bengkel FIKA
Alamat : Jln. KaliMalang Raya ,Bekasi Timur
Jumlah karyawan : 8 orang
Nama pemilik : Tn. Achmad Taufik

Tujuan Perusahaan
Adapun tujuan dari pendirian perusahaan ini adalah sebagai berikut:
a. Menciptakan lapangan kerja.
b. Meningkatkan pendapatan masyarakat
c. Memenuhi kebutuhan masyarakat
d. Mengasah jiwa kewirausahaan


BAB II
RENCANA PEMASARAN



II.1 Hasil Analisis Pasar

1. Target Pasar atau Konsumen
Target pasar atau konsumen seluruh masyarakat terutama daerah Bekasi Timur. Lokasi usaha yang mudah dijangkau dan terletak di jalan akses menuju keluar masuk jalan Tol Bekasi Timur.

2. Situasi Persaingan
Kemungkinan adanya saingan jenis usaha di bidang jasa ini sangat besar, karena semakin banyaknya pengangguran yang lulusan STM yang mendirikan usaha seperti ini.

3. Strategi Pasar
Kegiatan pemasaran usaha ini dilakukan dengan dua cara, yaitu secara langsung dan tidak langsung. Pemasaran secara langsung adalah melayani secara langsung yaitu konsumen datang ke bengkel ini, Sedangkan pemasaran tidak langsung adalah dengan menelfon ke bengkel untuk mengirim montir ke tempat yang di tuju.








BAB III
KEUANGAN


Menyusun Laporan Keuangan
Setelah memperoleh data-data tentang laporan keuangan yang kemudian disusun ke dalam format-format laporan keuangan ,seperti : Format laporan Laba/Rugi, Laporan Perubahan Modal, Neraca.


III.1 LAPORAN LABA-RUGI

Pendapatan Jasa Rp 39.250.000,00
Beban-Beban
B.Peny.Peralatan Rp 50.000,00
B.Peny.Gedung Rp 125.000,00
B.Peny.Mesin Rp 100.000,00
B.Rek.List,Air, & Telp Rp 1.690.000,00
B.Gaji Karyawan Rp 6.000.000,00
B.Perlengkapan Rp 200.000,00
Total Beban Rp 8.165.000,00
Laba Bersih Rp 31.085.000,00




III.2 LAPORAN PERUBAHAN MODAL

Modal Awal pemilik Rp 38.850.000,00
Laba Bersih Rp 31.085.000,00
Penambahan Modal Rp 31.085.000,00
Modal Akhir Rp 69.935.000,00


neraca

AKTIVA

Harta lancar :
Kas Rp 21.658.000
Perlengkapan Rp 13.107.000
Jumlah harta lancar Rp 34.765.000

Harta tetap :
Peralatan Rp 6.595.000
Akum.Peny.peralatan Rp 1.350.000
Rp 5.245.000

Gedung Rp 30.000.000
Akum.peny.gedung Rp 3.375.000
Rp 26.625.000

Mesin Rp 6.000.000
Akum.peny.mesin Rp 2.700.000
Rp 3.300.000
Jumlah harta tetap Rp 35.170.000

Jumlah aktiva Rp 69.935.000


PASIVA

Modal :
Modal Achmad Taufik Rp 69.935.000

















Jumlah PASIVA Rp 69.935.000





IV.1 FAKTOR PENDUKUNG dan PENGHAMBAT

A. Faktor Pendukung
1. Respon yang sangat baik dari dunia usaha
2. Peran serta Orang Tua memberikan dorongan moril dan materi
3. Pelajaran yang di peroleh di Universitas sangat membantu dalam melakukan tugas ini.

B. Faktor Penghambat
1. Sulit mendapatkan perusahaan-perusahaan untuk di mintai data keuangan
2. Kurangnya pemahaman mengenai Siklus Akuntansi dari pihak pamilik
3. Bukti-bukti keuangan yang ada di perusahaan sulit untuk di dapatkan karena banyak dari mereka yang tidak di arsipkan
4. Keadaan pembukuan di perusahaan berbeda dengan teori yang sudah di pelajari di kelas
5. Kurang memahami mengenai pos-pos akun pada usahanya
6. Dana yang di perlukan cukp besar
7. Jangka waktu yang singkat

IV.2 RESIKO YANG DI TIMBULKAN
A. Resiko yang Timbul dari Masalah Intern
1. Perlengkapan yang sulit didapat
2. Kurangnya peralatan
3. Kerusakan peralatan
4. Kurangnya tenaga kerja yang ahli

B. Resiko yang Timbul dari Masalah Ekstern
1. Jumlah pelanggan
2. Banyaknya pesaing
3. Ekonomi pelanggan
4. Kurangnya pengetahuan
5. Kurang maksimal dalam promosi

IV.3 TINDAKAN ALTERNATIF

A. Tindakan Alternatif
1. Menyelesaikan Resiko Intern
2. Pengadaan perlengkapan yang tidak mudah rusak
dan berlebihan
3. Perawatan peralatan yang cukup
4. Menyelesaikan Resiko Ekstern
5. Mengutamakan kualitas barang produksi
6. Mengutamakan pelayanan prima
7. Memaksimalkan upaya promosi

IV.4 PENGEMBANGAN USAHA

Cara-cara sebagai berikut:
1. Memperbaiki kemasan produk
2. Menambah tenaga kerja
3. Memperbaiki kualitas produk
4. Meningkatkan pelayanan prima
5. Meningkatkan upaya promosi
6. Memperluas wilayah pemasaran
BAB V
PENUTUP


V.1 Kesimpulan

Selama penulis melaksanakan tugas ini, Penulis dapat mengamati secara jelas maju mundurnya maju mundurnya perusahaan karena dapat di lihat secara langsung dalam laporan keuangan yang penulis buat. Pada awalnya penerapan Siklus Akuntansi pada bengkel masih menggunakan pencataan yang sederhana. Setelah mengetahui pentingnya penerapan Siklus Akuntansi akhirnya dengan proses observasi penulis melakukan pembukuan dengan system akuntansi menurut data-data yang penulis peroleh dari bengkel fika.
Sebelumnya penulis mendapatkan bukti transaksi berupa catatan sederhana dan penyusun sajikan berupa catatan sederhana dan penyusun sajikan berupa laporan keuangan secara ringkas tersebut akan memudahkan pemilik bengkel dalam mengetahui dan memanfaatkan informasi yang penulis berikan dalam kegiatan usaha tersebut
Dalam uji kompetensi ini penyusun dapat mengembangkan bakat dan mempraktikkan secara langsung di lapangan, semua teory yang di dapat selama di kelas ,khususnya di dalam penerapan siklus akuntansi dalam perusahaan jasa . penerapan siklus akuntansi tersebut meliputi:
1.Pengidentifikasian (Identifying)
2.Pengukuran (Measuring)
3.Pencatatan (Recording)
4.Pembolongan (Clarisification)
5.Pengikhtisaran (Summarizing)
6.Penyusunan Laporan keuangan (Reporting)







V.2 Saran

Pihak Universitas :
a.Memberikan Waktu yang lebih banyak kepada mahasiswa untuk kegiatan ini.
b.Pemberian informasi harus lebih jelas

Pihak Perusahaan :
a.Sebaiknya perusahaan menerapkan sistem Akuntansi untuk mengetahui tentang keuangan perusahaan.
b.Apabila Penulis lain melakukan Observasi berharap perusahaan dapat menerimanya dan datanya di arsipkan secara jelas.
 

W3C Validations

Cum sociis natoque penatibus et magnis dis parturient montes, nascetur ridiculus mus. Morbi dapibus dolor sit amet metus suscipit iaculis. Quisque at nulla eu elit adipiscing tempor.

Usage Policies